Tanggal 3 Februari 2012, keponakan saya Yohanes Hendro, telah dipanggil Tuhan.
Saya sangat sedih, saat mendengar kabar tersebut.
Mengingat umurnya baru 35 tahun dan anaknya baru berumur 8 tahun.
Tetapi ditengah kesedihan, saya cukup bahagia sekaligus bangga.
Dua minggu sebelumnya saya berkunjung ke rumahnya,
dan itu menjadi kenangan terakhir, saya bertemu dengannya.
Saya ngobrol hampir 4 jam, berbagi cerita tentang “hidup”.
Semangat kerjanya sungguh luar biasa, bahkan hari minggupun setelah pergi ke gereja, tetap membuka usahanya.
Saya pernah tidak setuju, hari minggu tetap bekerja, walaupun tidak melupakan baktinya kepada Tuhan Yesus. Ternyata ada hal yang luar biasa, dibalik ketekunan dan kegigihannya.
Dia cerita, kalau apa yang dilakukannya adalah perintah Tuhan Yesus.
Bahwa umurnya tidak akan mencapai 40 tahun.
Padahal kondisi kesehatannya tidak pernah ada masalah.
Sebagai manusia biasa tentunya bingung, takut, bahkan mungkin menolak.
Namun hal itu didengarkannya, dan dia melaksanakan aktifitas pekerjaannya dengan baik.
Sewaktu terakhir bicara dengan saya, malah dia sangat yakin sebentar lagi harus kembali pada Tuhan.
Saya sangat ingat dia bilang: “Cetho/jelas banget Om Yo, waktunya sebentar lagi“!(dia panggil saya Om Yo).
Berkata dengan penuh tawa dan canda, membuktikan bahwa memang dia sudah siap dipanggil Tuhan. Dan memang Tuhan sudah menyiapkan semua kebutuhan keluarganya.
Materi: lebih dari cukup.
Rohani: Tuhan memberikan kesaksian ini, supaya saya bisa menguatkan dan meneguhkan keluarganya.
Bagi semua yang membaca cerita ini:
Apabila Anda masih ragu bahwa Tuhan Yesus hidup,
dan menyertai Anda sampai akhir zaman,
saatnya sekarang Anda menjadi percaya.
Apabila Anda sekarang hidup dalam nafsu dunia,
segeralah bertobat.
Kembalilah kepada Tuhan Yesus, dan ingat Tuhan Yesus hidup,
dan menyertai Anda sampai akhir zaman.
Bagi Anda yang telah dan selalu hidup dalam Kasih Tuhan Yesus,
Semoga cerita ini semakin meneguhkan dan menguatkan iman Anda.
Matius 28:20
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Mazmur 139:7-13
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,”
maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Terpujilah Allah selama-lamanya.
Berkah Dalem.
