"Terimakasih atas kunjungan anda. Silahakan tinggalkan pesan, kritik, saran dan komentar dari anda yang sangat kami harapkan.

Headline News

Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi dan Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi dan Motivasi. Tampilkan semua postingan

Komunitas Blogger Koteka (KBK) Papua

Written By MELANESIA POST on Kamis, 12 Juni 2014 | 13.48

Komunitas Blogger Koteka (KBK) Papua
Koteka Creating Weblog
Paling tidak enak jika bertemu dengan orang yang selalu memaksakan sudut pandangnya kepada orang lain, seolah-olah hanya dia saja yang paliBerbicara mengenai perspektif atau sudut pandang saya jadi teringat dengan ungkapan tentang dua orang yang melihat gajah dari sisi yang berbeda, orang yang pertama melihat gajah tersebut dari depan sehingga dia akan mengatakan bahwa gajah belalainya panjang dan kupingnya lebar, namun orang yang kedua melihat gajah tersebut dari belakang sehingga dia hanya melihat ekor dan dua kaki belakng yang besar dari sang gajah, ke dua orang tersebut bisa berselisih paham tentang apa yang paling menonjol dari sang gajah tersebut padahal keduanya melihat binatang yang sama, namun masalahnya adalah dari sisi mana mereka melihat. Itulah yang saya sebut sebagai problematik dari perspektif.Sebut saja contoh kecil, rata-rata orang eropa tidak suka mencium bau buah duren, tapi coba jika anda sebagai orang Indonesia ditawari duren, apalagi duren montong, wah pasti anda akan berbutan untuk menyantapnya, karena disamping buahnya harum rasanya juga enak, itu menurut perspektif anda sebagai orang Indonesia, tidak demikian halnya bagi orang barat. Nah hal inilah yang kadang-kadang dapat menjadi problem horizontal di antara makhluk sosial yaitu sesama manusia. Tak jarang masalah perbedaan perspektif dapat menimbulkan pertikaian yang serius di antara kita manusia, karena perbedaan perspektif akan mengarah kepada perbedaan pendapat dan prinsip tiap-tiap orang. Masalahnya adalah jarang sekali orang yang mau mengalah terhadap pendapat orang lain, kecenderungan manusia adalah berargumen untuk membenarkan pendapatnya sebisa-bisanya. Hanya orang yang memiliki sifat rendah hati dan suka damai sajalah yang bersedia mengalah selama problematik perspektif tersebut hanyalah masalah yang tidak terlalu bersifat prinsipil.
 
 
Memang ada beberapa perbedaan perspektif yang harus diselesaikan dengan suatu standard baku seperti perbedaan yang terkait dengan masalah benar atau salah, baik atau buruk, hal ini biasanya akan mengacu kepada hukum, undang-undang, prosedur dll. Misalnya perbuatan membunuh tidak bisa hanya dilihat dari segi perpektif, tapi juga harus dari segi hukum. Halnya juga berkenaan dengan kebenaran prinsipil seperti misalnya tentang dogma atau doktrin agama. Perbedaan perspektif berkenaan dengan dogma agama atau kepercayaan memang harus bermuara pada konsep dasar fundamental yaitu kitab suci dari masing-masing agama yang bersangkutan. Tetapi jika perbedaan perpektif hanyalah hal-hal yang menyangkut selera lebih baik menggunakan dasar kasih, rendah hati, suka damai, dan mengalah ketimbang ngotot untuk selalu memenangkan dan membenarkan pendapat pribadi, padahal pendapat orang belum tentu salah.ng tahu, paling benar, paling hebat dan segala jenis paling lainnya. Padahal belum tentu pendapat orang tersebut benar dan belum tentu juga pendapat orang lain itu salah, mengapa? Karena tiap-tiap orang memiliki perspektif masing-masing sehubungan segala hal sehingga jika terjadi suatu perbedaan pendapat berkenaan dengan suatu hal tertentu biasanya lebih banyak disebabkan oleh karena perbedaan sudut pandang, dan dalam hal ini tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, karena benar atau salah sifatnya relatif tergantung dari sudut pandang mana sebuah problem dilihat oleh tiap-tiap individu orang. Ada ungkapan lama yang mungkin pernah anda dengar “lain ladang lain pula lalangnya, lain danau lain pula ikannya” yang mengartikan bahwa tidak ada manusia yang memiliki kesamaan persis, tiap-tiap orang berbeda-beda pola berpikirnya dan sudut pandangnya. Perbedaan orang dapat ditentukan oleh berbagai latar belakang, bisa latar belakang sosial, budaya, etnis, pendidikan, pengalaman, karakter, selera, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan manusia dengan memiliki ciri khas fisik tertentu seperti sidik jari, bahkan konon ceritanya anak kembar sekalipun dapat berbeda selera dan sifat. Maka janganlah heran kalau anda akan sulit sekali menemukan orang lain yang persis sama dengan sifat atau karakter anda. Saya menganjurkan anda janganlah berharap untuk mendapatkan teman yang memiliki sudut pandang yang sama atau selera yang sama dengan anda.
Created By Watikam
 

Orang Katolik Tidak Menyembah Patung

Written By MELANESIA POST on Senin, 02 Juni 2014 | 15.32


Orang Katolik Tidak Menyembah Patung

 Pendahuluan

Cerita ini adalah yang saya alami pada tahun 2000. Saat itu saya sedang mengunjungi sanak keluarga suami yang tinggal di Jawa Tengah. Suami saya tidak ikut, karena sedang bertugas di luar negeri. Karena hampir semua dari anggota keluarga mereka beragama Kristen Protestan, maka pada hari Minggu terakhir sebelum saya pulang ke Jakarta, mereka mengajak saya ikut kebaktian di gereja mereka. Karena saya pikir saya toh masih dapat mengikuti misa sore setibanya saya di Jakarta, maka saya setuju saja, karena saya tidak ingin merepotkan mereka untuk mengantarkan saya spesial ke gereja Katolik.
Kebaktian berlangsung khusuk. Injil hari itu adalah mengenai “mengasihi Allah dan sesama”, dan Bapak Pendeta mengutip kesepuluh Perintah Allah yang ada di Kitab Keluaran 20. Ayat ke-3 menekankan supaya kita tidak menyembah allah yang lain selain Allah Tritunggal. “Oh, sama dengan ajaran Gereja Katolik”, pikir saya. Namun penjelasan ayat yang ke-4 dan ke-5 membuat saya terhenyak.[1] Saat itu, beliau meminta seseorang untuk memberikan selembar uang kertas sebagai contoh. Katanya perintah Tuhan pada kedua ayat ini seperti halnya uang kertas, harus tercetak di sisi atas dan di sisi baliknya, kalau tidak, uang tersebut tidak berlaku. Maka kedua ayat itu harus diterapkan sekaligus, karena jika tidak artinya kita melanggar perintah Allah. Maka Pak Pendeta mengatakan kita tidak boleh membuat patung yang menyerupai apapun di langit dan di bumi, dan tidak boleh menyembahnya. Dia menyebutkan ‘kekeliruan’ gereja lain (beliau tidak menyebutkan Gereja Katolik) yang mengajarkan bahwa membuat patung itu boleh saja, asalkan kita tidak sujud menyembahnya sebagai Allah. Kemudian, beliau bertanya kepada jemaat, siapa dari antara hadirin yang berpendapat demikian. Hati saya bergemuruh, karena yang saya tahu, yang dilarang adalah membuat ‘patung’ yang kemudian disembah sebagai Tuhan. Jadi, saya memutuskan untuk mengangkat tangan saya, walaupun saya dipandang dengan tatapan aneh oleh banyak yang hadir. Hanya ada dua orang (termasuk saya) yang mengangkat tangan, dari sekitar 400 orang yang hadir. “Anggapan yang keliru”, kata Bapak Pendeta, dan saya bertekad dalam hati untuk menjelaskan hal ini kepadanya setelah kebaktian.
Sayangnya, saya tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Pak Pendeta setelah kebaktian. Saya pulang ke Jakarta dengan hati gundah. Satu minggu berikutnya saya isi dengan mempelajari Kitab Suci dan buku-buku ajaran Gereja Katolik mengenai hal patung ini. Minggu berikutnya saya menulis surat kepada beliau, dengan menuliskan ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar bagi Gereja Katolik yang menganggap bahwa membuat patung, memajang patung ataupun berdoa di depan patung bukanlah suatu penyembahan berhala, asalkan kita tidak tunduk menyembah patung itu dan menganggapnya sebagai Tuhan. Sampai sekarang, saya tidak pernah menerima balasan dari Bapak Pendeta tersebut. Namun, saya hanya berharap agar beliau dapat memahami dasar pengajaran Gereja Katolik dalam hal patung ini dan tidak beranggapan bahwa Gereja Katolik mengajarkan sesuatu yang ‘keliru’.

Surat kami kepada Bapak Pendeta

Berikut ini saya sertakan surat kepada Bapak Pendeta tersebut, yang sesungguhnya dapat ditujukan juga kepada siapa saja yang menganggap orang Katolik menyembah patung:
Salam damai dalam kasih Kristus,
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti Kebaktian Minggu tanggal 17 September 2000, yang bertemakan “Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri”.
Saya terkesan dengan kotbah tersebut, hanya ada beberapa bagian yang berbeda dengan pengajaran di dalam Gereja saya, yaitu Gereja Katolik. Memang, Pak Pendeta tidak menyebut langsung ‘Gereja Katolik’ dalam khotbah Bapak, tetapi saya merasa terdorong untuk menjelaskan hal itu mengingat banyaknya kesalahpahaman yang terjadi antara jemaat Kristen Protestan dangan kami umat Katolik.
Dan setelah mendiskusikannya dengan suami saya, maka kami memutuskan untuk menulis surat ini dalam semangat kasih persaudaraan dalam Kristus.
Kami menyadari, bahwa perbedaan adalah hal yang wajar. Dan dengan semangat mencari kebenaran itu sendiri yang berasal dari Tuhan, kami ingin menjelaskan hal-hal dan latar belakang, serta dasar iman Katolik yang berkaitan dengan kotbah Bapak pada saat itu, yaitu mengenai ayat:

Keluaran 20:3-5 (menurut : Lembaga Alkitab Indonesia, 1999)

3)Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4)Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5)Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci aku.
Menurut khotbah Bapak, ayat yang ke-4 dan ke-5 tidak dapat dipisahkan, sehingga artinya adalah kita tidak boleh membuat patung, dan tidak boleh menyembah sujud kepadanya.
(Analogi yang Bapak sampaikan pada waktu itu adalah uang kertas dua puluh ribu rupiah yang memiliki 2 sisi). Jadi anggapan bahwa membuat patung itu diperbolehkan asal tidak sujud menyembahnya, dianggap KELIRU.
Kami ingin mengutip dari beberapa ayat kitab suci dari beberapa terjemahan, untuk mengurangi kemungkinan distorsi dari bahasa itu sendiri.
3) You shall not have other gods besides me (NAB, CCB); no other gods before me (RSV, NIV, KJV);
4) You shall not carve idols (NAB); a graven image (RSV); any graven image (NIV, KJV); a carved image (CCB) for yourselves in the shape of anything in the sky above or on the earth below or in the waters beneath the earth;
5)you shall not bow down (NAB, RSV, NIV, KJV, CCB) before them or worship them: for I the LORD your God am a jealous God, visiting the iniquity of the fathers upon the children to the third and the fourth generation of those who hate me.
Catatan: NAB= New American Bible; RSV= Revised Standard Version; NIV= New International Version; CCB= Christian Community Bible.
Dari referensi di atas, maka terlihat bahwa istilah yang digunakan adalah:
Carved idol, yang artinya adalah “patung berhala” dan carved/graven image yang berarti “ukiran dari suatu gambaran”. Kalaupun hal ini masih bisa diperdebatkan, namun tetap tidak mengurangi esensi dari ayat tersebut, bahwa yang paling penting adalah kita tidak membuat image/patung/gambaran untuk disembah sebagai allah lain (dalam kaitannya dengan ayat yang ke 3).
Jadi, penyembahan “patung berhala” adalah dosa. Namun anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa orang-orang Katolik adalah “sebagian orang Kristen” yang menyembah “patung” karena memiliki patung Yesus, Maria, santo/santa adalah sungguh-sungguh keliru. Hal ini adalah karena kesalahpahaman atau pengabaian dari apa yang dikatakan oleh kitab suci tentang maksud dan penggunaan patung. (Karena orang Katolik tidak menghormati patung, tetapi menghormati pribadi yang digambarkan di dalamnya). [2]
Anggapan bahwa “Tuhan melarang penggunaan image/gambaran/patung”, seperti yang dikotbahkan Bapak, menjadi anggapan umum jemaat Protestan, (sedangkan Gereja Katolik memang melarang patung berhala, tetapi tidak melarang penggunaan patung untuk keperluan ibadah, karena patung hanya merupakan lambang saja yang membantu untuk mengarahkan hati kepada Tuhan).
Kalau kita sungguh-sungguh menyelidiki seluruh kitab suci, kita dapat menemukan bahwa penggunaan image/gambaran/patung dalam ibadah kepada Tuhan diperbolehkan, bahkan Allah sendiri yang “memerintahkan” penggunaan hal tersebut.

Tuhan memerintahkan untuk membuat patung untuk keperluan ibadah

Di samping kutipan kitab Keluaran 20:4-5, marilah kita melihat beberapa kutipan lain dimana Tuhan memerintahkan untuk membuat patung yang digunakan sebagai lambang yang memberikan gambaran/menunjuk kepada kehadiran Yesus pada Perjanjian Baru dan kekal, sebagai yang terkandung dalam ‘Tabut Perjanjian baru’ itu sendiri, dan Putera Allah yang ditinggikan[3]:

1. Keluaran 25:1,18-20

Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Dan haruslah kau buat dua kerub (English: cherubims/angels) dari emas, kau buatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini, dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya”. Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.”
2. Ketika raja Daud memberikan rencana pembuatan bait Allah kepada Salomo

2. 1 Tawarikh 28:18-19

”..juga emas yang disucikan untuk mezbah pembakaran ukupan seberat yang diperlukan dan emas yang diperlukan untuk pembentukan kereta yang menjadi tumpangan kedua kerub yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian Tuhan. Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh Tuhan yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.”
Lihatlah bahwa semua yang tertulis di atas diilhami oleh Tuhan sendiri.
Memang bukan raja Daud yang membangun bait Allah, melainkan raja Salomo pada tahun ke-empat setelah ia menjadi raja atas Israel. Dan dia melakukan yang diperintahkan oleh raja Daud, seperti yang tertulis dalam kitab 1 Raja-raja 6:23-35, “selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masing-masing sepuluh hasta tingginya ……..” (Dua kerub yang terdapat pada bait Allah ini menunjuk kepada kehadiran Allah di dalam tabut perjanjian; dan Yesuslah yang kemudian menjadi pemenuhan dari perjanjian Allah ini).

3. Yehezkiel 41:17-18

… dan di seluruh dinding bagian dalam dan bagian luar, terukir gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka.

4. Bilangan 21:8

Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa:”Buatlah (sebuah patung) ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” (Ular ini yang ditinggikan Musa menjadi gambaran dari Yesus Putera Allah yang harus ditinggikan (Yoh 3:14)).
Berdasarkan dasar-dasar tersebut di atas, yang dilarang adalah image/ gambaran/ patung yang dijadikan “allah-allah yang lain” dan menyaingi Allah yang Satu. Yang dilarang oleh hukum Allah adalah pemujaan terhadap image /gambaran/patung itu sendiri. Dengan demikian, Keluaran 20:4-5 berkaitkan dengan Keluaran 20:3, yaitu jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.
Bagaimana kita menjelaskan kontradiksi ayat-ayat tersebut diatas butir 1-4 dengan kitab Keluaran 20:4-5?
Jawabannya sangat sederhana. Kerub/malaikat tidak dianggap sebagai allah dan tidak memerlukan pemujaan: Mereka adalah gambaran hamba Tuhan. Hal yang sama diterima oleh gereja Katolik saat ini, adalah penggunaan patung Yesus, Maria, santo/santa karena mereka bukan allah melainkan gambaran hamba Tuhan. (Jadi kita tidak menghormati patung itu apalagi menyembahnya, melainkan menghormati pribadi yang dilambangkannya, karena mereka membantu kita mengarahkan hati kepada Allah dan bukannya menjadi ‘saingan’ Allah).

Bagaimana umat Katolik menggunakan image/gambaran/patung:

1. Sebagai salah satu alat bantu umat untuk lebih menghayati kedekatannya dengan Yesus Kristus.

Penggunaan patung, lukisan, elemen artistik lainnya bagi umat Katolik adalah untuk membantu mengingat seseorang atau sesuatu yang digambarkannya. Sama seperti seseorang mengingat ibunya dengan melihat fotonya, demikian juga umat Katolik mengingat Yesus, Maria dan orang kudus lainnya dengan melihat patung/ gambar mereka. (Lagipula, Yesus sendiri sebagai Sang Putera Allah telah menjadi manusia, sehingga Yesus sendiri telah menjadi ‘gambaran Allah yang nyata.’ (lihat Kol 1:15) Karena itu, dengan kedatangan Yesus ke dunia, Allah yang tak kelihatan menjadi kelihatan, Allah yang dalam Perjanjian Lama dilarang untuk digambarkan, maka di Perjanjian Baru malah dinyatakan sebagai ‘gambar hidup’ di dalam diri Yesus. Jadi Yesus memperbaharui ‘tata gambar’ tentang Allah, sebab Ia adalah gambaran Allah sendiri.[4]) Renungkanlah ini: Jika di rumah kita memasang gambar/ foto keluarga kita, mengapakah kita tidak boleh memasang gambar/foto Tuhan yang kita sayangi? Gambar/ patung Tuhan Yesus dipasang tidang untuk disembah, tetapi hanya untuk mengingatkan kita tentang betapa istimewanya Ia di dalam hidup kita.

2. Sebagai sarana pengajaran

Umat Katolik juga menggunakan image/gambar/patung sebagai sarana pengajaran, seperti yang diterapkan juga oleh umat Kristen lain terutama dalam mengajar anak-anak di sekolah minggu, seperti: menerangkan siapa Tuhan Yesus, mukjijat yang dibuatNya, dll dengan gambar-gambar. (Kita mengetahui bahwa masalah ‘buta huruf’ baru dapat dikurangi secara signifikan di Eropa pada abad ke-12; bahkan untuk negara-negara Asia dan Afrika baru pada abad 19/20. Jadi tentu selama 12 abad, bahkan lebih, secara khusus, gambar-gambar dan patung mengambil peran untuk pengajaran iman, karena praktis, mayoritas orang pada saat itu tidak dapat membaca! Penggunaan gambar/ patung untuk maksud pengajaran ini tentu bukan berhala, karena mereka akhirnya malah menuntun orang beriman kepada Tuhan. Hal serupa terjadi waktu kita pertama kali mengajar anak-anak kecil mengenali benda-benda tertentu. Kita membuat/ menunjukkan pada mereka gambar-gambar sederhana, seperti apel, ikan, rumah, dst. Tentu saja hal ini tidak bertentangan dengan perintah Tuhan. Jadi membuat gambar yang menyerupai sesuatu di sekitar kita bukan merupakan dosa asal kita tidak menyembah gambar- gambar itu).

3. Digunakan untuk peristiwa-peristiwa tertentu

Umat Katolik juga menggunakan hal tersebut dalam kesempatan tertentu, sama seperti umat Kristen pada umumnya mempunyai patung-patung kandang natal, gambar peristiwa natal, atau mengirim kartu natal bergambar pada hari natal. (Jika membuat segala gambar/ patung yang menyerupai segala sesuatu dianggap dosa, apakah berarti kebiasaan mengirimkan kartu Natal dan menghias pohon Natal dengan kandang Natal, adalah dosa? Jika ya berarti bahkan menonton TV pun adalah dosa, melihat segala buku bergambar adalah dosa, menggambar/ melukis adalah dosa, karena semua objeknya adalah segala sesuatu yang ‘menyerupai apapun yang di langit dan di bumi’).

Kesimpulan

Jadi, Tuhan memang melarang pemujaan terhadap image/gambaran/patung, tetapi Ia tidak melarang pembuatan image/ gambaran tersebut secara umum. Seandainya Ia melarangnya, maka film, televisi, video, foto, lukisan, kartu natal bergambar, uang, ataupun gambar-gambar lainya akan juga dilarang, karena semua itu mengandung unsur image/ gambaran yang menyerupai sesuatu di bumi atau di atas bumi….(lihat Kel 20:4) Karena itu, Gereja Katolik melihat ayat ke-4 ini sebagai kelanjutan dari ayat ke-3, yaitu, agar jangan kita membuat gambar/ patung untuk disembah sebagai allah lain di hadapan Allah.
Dengan demikian sebenarnya menjadi sangat jelas bahwa baik umat Katolik maupun umat Kristen lainnya hanya memuja Tuhan yang satu dan sama, dan sama-sama menentang penyembahan patung berhala.
Kami yakin bahwa masih ada perbedaan-perbedaan yang ada dalam pengajaran Katolik dan Kristen Protestan. Alangkah baiknya jika kita masing-masing mau mengerti dasar-dasar atau latar belakang alkitabiah dan ajaran Gereja yang mendasari pengajaran tersebut untuk mengetahui kebenaran itu sendiri. Janganlah kita lupa bahwa di antara kita lebih banyak persamaannya dari pada perbedaannya.
Akhirnya, kami mengucapkan salam hangat kami untuk Bapak Pendeta dan seluruh jemaat Bapak. Semoga kasih Tuhan Yesus selalu mengikat kita semua sebagai satu saudara.
Salam dalam damai Kristus,
Ingrid Listiati & Wijoyo Tay

Penutup

Surat ini saya kirimkan kepada Bapak Pendeta tersebut. Nama dan alamat bapak Pendeta tersebut sengaja tidak saya cantumkan di sini karena saya pandang tidak perlu, karena yang terpenting adalah isi dari surat tersebut, untuk kita renungkan bersama. Kesaksian serupa ini mungkin dapat pula saudara/i alami dengan situasi yang berbeda, dan saya berharap artikel ini dapat sedikit membantu. Di atas semua itu, ingatlah bahwa kita harus selalu siap untuk menjelaskan iman kita, namun harus selalu dengan kelemah-lembutan dan hormat (lih. 1Pet 3:15).
Perlu kita ingat di sini bahwa berhala yang lebih ‘berbahaya’ sekarang adalah bukan terbatas hanya patung, tetapi segala ciptaan yang kita anggap lebih utama dari Tuhan, misal, uang, TV, pekerjaan, kedudukan, kecantikan, koleksi barang antik, main game, dst., yang menggeserkan peran Tuhan di dalam hidup kita, dan yang menyita waktu kita sampai tidak ada waktu untuk ke gereja, berdoa dan membaca sabda-Nya. Hal ini malah lebih nyata pada jaman sekarang, ketimbang hal membuat patung lembu tuangan (lih. Ul 9:16), namun prinsipnya sama, yaitu menyembah ciptaan dan bukan Sang Pencipta.
Mari kita refleksikan, apa yang menjadi ‘patung berhala’ di dalam hidup kita, yang mengambil tempat Tuhan di hati kita. Mari kita berdoa agar Tuhan membantu kita mengangkat keterikatan kita terhadap benda-benda tersebut. Dengan demikian kita dapat mengasihi Allah dengan lebih sungguh, tidak hanya di mulut, tetapi sungguh turun sampai ke hati.

[1] Perintah kedua yang dibahas oleh Bapak Pendeta adalah “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit… di bumi … atau yang ada di dalam air di bawah bumi.”(Kel 20:4) Dalam pengajaran Gereja Katolik, perintah kedua adalah: “Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan (Kel 20:7), karena ayat ke-4 yang mengacu pada patung berhala merupakan kesatuan/kelanjutan dari perintah pertama yaitu, “Jangan ada allah lain dihadapan-Ku…”(Kel 20:3) 
[2] Lihat Katekismus Gereja Katolik 2132, Penghormatan Kristen terhadap gambar tidak bertentangan dengan perintah pertama, yang melarang patung berhala. Karena ‘penghormatan yang kita berikan kepada satu gambar menyangkut gambar asli di baliknya” (Basilius Spir 18,45) dan “siapa yang menghormati gambar, menghormati pribadi yang digambarkan di dalamnya” (Konsili Nisea II, DS 601). Penghormatan yang kita berikan kepada gambar-gambar adalah satu ‘penghormatan yang khidmat’, bukan penyembahan; penyembahan hanya boleh diberikan kepada Allah.

[3] Lihat KGK 2130, Tetapi di dalam Perjanjian Lama, Allah sudah menyuruh dan mengizinkan pembuatan patung, yang sebagai lambang harus menunjuk kepada keselamatan dengan perantaraan Sabda yang menjadi manusia: sebagai contoh, ular tembaga (bdk Bil 21:4-9; Keb 16-5-14, Yoh 3:14-15), tabut perjanjian dan kerub (bdk. Kel 25:10-22; 1 Raj 6:23-28; 7:23-26).
[4] Lihat KGK 2131, …Dengan penjelmaan menjadi manusia, Putera Allah membuka satu “tata gambar” yang baru.

Beberapa ayat Kitab Suci yang nampaknya saling bertentangan


Beberapa ayat Kitab Suci yang nampaknya saling bertentangan

1. Mat 23:24 – Lalat atau Nyamuk?

Terjemahan mana yang benar dalam Mat 23:24: lalat atau nyamuk? Kalau terjemahannya berbeda-beda, maka bukankah otentisitas dari Kitab Suci dapat dipertanyakan? Mari kita menganalisanya secara lebih mendalam. Dalam Mat 23:24 dituliskan sebagai berikut:
bahasa indonesia sehari-hari : Kalian pemimpin-pemimpin yang buta! LALAT dalam minumanmu kalian saring, padahal unta kalian telan!
terjemahan baru: Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, NYAMUK kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka dua prinsip harus kita lihat, yaitu: (1) gaya bahasa yang digunakan dan (2) dari bahasa asli.
Dalam menginterpretasikan Kitab Suci, kita harus memperhatikan gaya bahasa. Tentang hal ini telah dibahas di sini – silakan klik. Dari ayat tersebut, kita tahu bahwa gaya bahasa yang dipergunakan adalah gaya bahasa hyperbolisme. Bahasa ini ingin memberikan penekanan efek yang besar, sehingga dapat memberikan impresi yang kuat kepada pembaca. Kita tahu bahwa semua orang tidak menelan nyamuk, lalat, atau unta, sehingga ayat tersebut tidak dapat diartikan secara literal.
Alasan yang kedua adalah dengan melihat bahasa asli dari kata “lalat” atau “nyamuk” yang digunakan, yaitu: κώνωψ
kṓnōps; gen. kṓnōpos, masc., fem. noun. A gnat, mosquito. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “gnat” seperti NASB menterjemahkan “You blind guides, who strain out a gnat and swallow a camel” (Mat 23:24). Kalau kita melihat kata “gnat” ini, maka artinya adalah:
Webster: GNAT, n. nat. A small insect, or rather a genus of insects, the Culex, whose long cylindric body is composed of eight rings. They have six legs and their mouth is formed by a flexible sheath, inclosing bristles pointed like stings. The sting is a tube containing five or six spicula of exquisite fineness, dentated or edged. The most troublesome of this genus is the musketoe.
Wikipedia: A gnat ( /ˈnæt/) is any of many species of tiny flying insects in the Dipterid suborder Nematocera, especially those in the families Mycetophilidae, Anisopodidae and Sciaridae…..
Jadi, dari webster dan wikipedia, kita dapat melihat bahwa secara prinsip gnat adalah serangga kecil yang dapat terbang, yang dapat berarti nyamuk maupun lalat.
Dengan demikian, tidak ada pertentangan antara dua terjemahan tersebut. Dan sungguh salah kalau disimpulkan bahwa dua perbedaan terjemahan tersebut dapat menunjukkan bahwa Kitab Suci tidaklah akurat. Terjemahan “lalat” maupun “nyamuk” juga tidak mengubah arti yang ingin disampaikan, yaitu: serangga kecil terlihat, namun binatang sebesar unta justru tidak terlihat.

2. Kej 35:10 dan Kej 46:2, tentang nama Yakub dan Israel

Dikatakan di Kej 35:10 bahwa Tuhan sudah mengganti nama Yakub menjadi Israel, namun di perikop Kej 46:2, Allah masih memanggilnya Yakub. Untuk memahami hal ini kita melihat kepada ayat-ayat lainnya dalam Kitab Suci sebagai berikut:
Pemberian nama oleh Allah kepada seseorang yang dicatat dalam Kitab Suci umumnya berkaitan dengan makna tertentu yang lebih besar maknanya daripada namanya yang terdahulu. Namun bukan berarti namanya yang dulu tidak boleh disebut kembali. Kita melihat bahwa terhadap Rasul Petrus, Kristus juga sudah memberi nama Kefas (Petrus) kepada Simon pada saat Kristus mengatakan akan mendirikan Gereja-Nya (Mat 16:18-19), namun sebelum kenaikan-Nya ke surga, Ia tetap memanggil Petrus dengan sebutan Simon (lih. Yoh 21:15-19). Maka kita melihat di sini, bahwa pemberian nama berkaitan dengan misi yang diberikan, dan memang setelah Gereja resmi berdiri di hari Pentakosta, maka nama Simon tidak lagi digunakan, namun Petrus atau Kefas (lih. Kis 2 dst).
Demikian pula pada Yakub. Menurut Haydock’s Catholic Commentary on Holy Scripture,  Allah memberi Yakub nama yang baru, yaitu: Israel, yang artinya pangeran Tuhan (menurut St. Hieronimus, q. Heb,) atau seorang yang berdiri tegak dan menang di hadapan Tuhan, rectus Dei, yisrael (Haydock) — Atau orang-orang menerjemahkannya, sebagai seorang manusia yang melihat Tuhan, aiss-rae-al.  (Philo, &c.).
Maka Kitab Suci menunjukkan bahwa kedua nama tersebut, Yakub dan Israel, ditulis berganti-gantian, sebab mengacu kepada orang yang sama. Setelah Yakub diberi nama baru, Israel, pada Kej 35:10, namun pada awal perikop berikutnya Kej 35:22b, nama Yakub kembali disebut, “Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang banyaknya.” Maka “namamu bukan lagi Yakub melainkan Israel” artinya adalah bahwa nama Yakub kini bukan lagi mengacu kepada dirinya sendiri saja tetapi juga kelak kepada Israel, nama bangsa yang berasal dari keturunannya yang dipilih oleh Tuhan.
Sekarang mari kita lihat Kej 46 tersebut, di mana dikatakan Yakub mempersembahkan korban kepada Allah di Bersyeba. Kemungkinan tempat ini adalah tempat yang sama di mana kakeknya, Abraham, menanam pohon tamariska dan memanggil nama Allah (Kej 21:33), dan di mana ayahnya, Ishak, juga mendirikan altar bagi Tuhan (Kej 26:24-25). Maka Allah memanggilnya dengan nama Yakub, sebab kepada Yakublah ayahnya Israel memberikan berkat (Kej 27:27-29). Dan kepada Yakub yang sama inilah Allah kemudian melanjutkan janji-Nya. Sebab sekitar 40 tahun sebelumnya Allah berbicara kepada Yakub melalui mimpi, ketika Yakub hendak meninggalkan Tanah Terjanji, berangkat dari Bersyeba (Kej 28:12-17). Kini ketika ia hendak meninggalkan tanah itu lagi, Tuhan memberikan janji-Nya kembali melalui mimpi. Yakub diingatkan akan siapa dirinya sebelum menerima janji Tuhan, dan bahwa Allah akan membuatnya menjadi bangsa yang besar (Kej 46:3), yang disebut Israel, yang akan berdiam di tanah Mesir (lih Kej 46:7). Dan kemudian di ayat berikutnya disebutkan nama-nama bani Israel tersebut.

3. Perbedaan Kis 9:7 dan Kis 22:9

Di Kis 9:7 dikatakan bahwa teman seperjalanan Rasul Paulus ‘mendengar tapi tidak melihat’, sedangkan dalam Kis 22:9 dikatakan bahwa mereka ‘melihat cahaya tetapi tidak mendengar’
Mari kita melihat teks lengkapnya:
Kis 9:7, “Maka termangu-mangulah teman-teman seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun”
Kis 22:9, “Dan mereka yang menyertai aku [Paulus], memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.”
Menurut keterangan dari buku Haydock’s Commentary on Holy Scripture, tentang kedua ayat tersebut dikatakan bahwa kemungkinan yang didengar oleh para pengantar Rasul Paulus adalah hanya suara Rasul Paulus yang bicara, ataupun adanya suara yang tak jelas yang tak dapat mereka pahami, sehingga dikatakan, bahwa mereka mendengar suara (Kis 9:7), namun tidak mendengar suara Tuhan yang berkata kepada Rasul Paulus (lih. Kis 22:9). Di samping itu mereka juga melihat cahaya (Kis 22:9), namun tidak melihat seorangpun (lih. Kis 9:7).

4. Perbedaan 2 Sam 24:13: dengan 1 Taw 21:11-12: 7 tahun atau 3 tahun?

Perbedaan 2 Samuel 24:13: 7 tahun kelaparan (7 years of famine), sementara di 1 Tawarikh 21:11-12 (1 Chr 21:11-12), hanya 3 tahun kelaparan (3 years famine).
Demikianlah penjelasan yang dirangkum dari Haydock Catholic Commentary Bible dan A Catholic Commentary on Holy Scriptures :
Salinan teks dalam bahasa Ibrani menyebutkan tujuh tahun, sedangkan salinan teks Septuaginta dan beberapa salinan Arab menyebutkan tiga tahun. ‘Tiga’ tahun (angka tiga) nampaknya lebih sesuai dengan rangkaian angka tiga yang terkait dengan pernyataan hukuman lainnya. …Gad -nabi yang mengunjungi Daud- dapat saja awalnya menyebut tujuh tahun kelaparan, namun kemudian menguranginya menjadi tiga tahun…. Atau, bahwa Tuhan memberikan tiga tahun hukuman bagi Raja Daud untuk rasa ingin tahunya akan kekuatan kerajaannya (sebab penghitungan sensus berkaitan dengan pajak yang artinya juga adalah kekayaan bagi kerajaan); dan masa tiga tahun hukuman ini, dengan masa tiga tahun kelaparan yang saat itu memang sudah terjadi (lih. 2 Sam 21:1) mengakibatkan pada tahun ketujuh, atau tahun sabatikal, tidak ada yang dapat dipanen. Sehingga masa kelaparan total yang ditawarkan oleh Gad adalah tujuh tahun. Dengan demikian, baik angka tiga tahun maupun tujuh tahun adalah sama-sama benar, dilihat dari manakah permulaan penghitungannya.
Jika terjemahan LAI kemudian menyamakan ’3 tahun’ (dengan mengacu kepada salinan teks Septuaginta dan Arab) dalam terjemahan 1976 untuk ayat 2 Samuel 24:13 dan 1 Tawarikh 21:11-12, tidak mengubah kenyataan bahwa memang terdapat dua jenis teks dalam salinan Kitab Suci, namun hal ini tidaklah menjadi permasalahan, sebab kedua pernyataan tersebut, tergantung dari manakah permulaan penghitungannya, tetaplah menyampaikan kebenaran. Di atas semua itu, yang terpenting ditangkap maksud intinya, yaitu bahwa Raja Daud harus menanggung akibat dari kesalahannya.

5. Perbedaan 2 Taw 36:9 dan 2 Raj 24:8: 8 tahun atau 18 tahun?

Pada 2 Tawarikh 36:9 (2 Chronicle 36:9), Yoyakhin menjadi raja pada umur 8 tahun, sementara pada 2 Raja-raja 24:8 (2 Kings 24:8) berumur 18 tahun.
Demikianlah penjelasan yang dirangkum dari Haydock Catholic Commentary Bible:
Ketika Yoyakhin dihubungkan dengan tahta bapanya dalam kerajaan Yehuda, ia berumur delapan tahun, namun setelah ayahnya Yoyakim meninggal dunia, dan ia sendiri memerintah menggantikan ayahnya, Yoyakhin berumur delapan belas tahun (2 Raj  24:8).
Jika dalam terjemahannya LAI menyamakan teks menjadi 18 tahun (atas berdasarkan teks Septuaginta, Syriac dan Arab) juga tidak mengubah kenyataan bahwa jika perbedaan teks tetap dipertahankan, juga kedua teks tersebut dapat sama-sama benar. Sebab dimungkinkan di zaman kerajaan masa itu untuk mengangkat putera mahkota sebelum raja yang berkuasa itu wafat, walaupun sang putera mahkota tersebut baru resmi naik tahta/ memimpin sebagai raja yang berkuasa penuh setelah ayahnya wafat.

6. Perbedaan 2 Sam 24:1 dan 1 Taw 21:1: Tuhan atau Iblis yang menghasut Daud?

Pada 2 Samuel 24:1 dikatakan bahwa Tuhan yang menghasut Daud, tapi pada 1 Tawarikh 21:1, dikatakan bahwa iblislah yang menghasut Daud.
Teks Douay Rheims berdasarkan teks Vulgata, mengatakan, “And the anger of the Lord was again kindled against Israel, and stirred up David among them, saying: Go, number Israel and Juda….” Karena teks mengatakan bahwa murka Tuhan yang – sehingga diterjemahkan sebagai Tuhanlah yang menghasut Daud. Namun ayat ini tidak untuk diinterpretasikan bahwa Tuhanlah yang mendorong Daud untuk berbuat dosa. Sebab yang mendorong manusia [termasuk Daud]untuk melakukan dosa adalah Iblis (1 Taw 21:1). Namun hal itu dapat terjadi sebab Allah mengizinkannya. St. Agustinus menjelaskan bahwa Allah mengizinkan kejahatan itu untuk terjadi, sebab Ia mengetahui bagaimana untuk mendatangkan kebaikan melalui kejadian tersebut [yaitu pertobatan Raja Daud, dan pengajaran yang dapat ditarik melalui peristiwa tersebut].
Pemahaman ini sejalan dengan beberapa ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa “Allah mencobai” Abraham dan Ishak (lih. Ibr 11:7, Ydt 8:26) dan di ayat-ayat yang lain mengatakan bahwa “Allah tidak mencobai siapapun” (lih. Yak 1:13). Sebab, apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia (termasuk pencobaan dalam hidup), dapat terjadi karena seizin Tuhan (lih. 1 Kor 10:13).  Selanjutnya, pembahasan tentang hal ini sudah pernah dijabarkan di artikel ini, silakan klik.

7. Perbedaan 2 Sam 10:18 dan 1 Taw 19:18: 700 ekor kuda atau 7000 ekor kuda?

Pada 2 Samuel 10:18 Daud membunuh 700 ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berkuda, sementara pada 1 Tawarikh 19:18 justru 7000 ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berjalan kaki.
Maka yang dibicarakan di sini adalah kata ֶ”רֶכב (reḵeḇ)”, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, “chariots/ charioteers.” Kata “reḵeḇ” ini mengacu kepada kelompok kereta kuda/ chariots seperti pada Kej 50:9, Kel 14:6-7, 9, 17-18, 23, 26, 28), ataupun hanya kepada satu kereta kuda/ chariot, seperti pada 1 Raj 22:35. Kereta kuda ini merupakan salah satu kekuatan tempur di masa kerajaan zaman dulu. Dengan pengertian ini, maka tidaklah menjadi masalah apakah mau dikatakan 700 reḵeḇ, atau 7000 reḵeḇ. Sebab jika ‘reḵeḇ’‘ mau diterjemahkan sebagai satu kereta kuda maka jumlahnya ada 7000, namun jika diterjemahkan sebagai rangkaian kereta kuda yang satu rombongannya terdiri dari sepuluh kuda, maka jumlahnya menjadi 700.
Sedangkan tentang keterangan prajuritnya, tidaklah menjadi masalah jika salah satu teks menyebutkan jumlah prajurit penunggang kuda, dan teks yang lain menyebutkan jumlah prajurit yang berjalan kaki. Sebab sang penulis kedua kitab dapat menuliskan dua hal yang berbeda, walau jumlahnya sama: penulis Kitab Samuel mencatat jumlah prajurit penunggang kuda, sedangkan penulis kitab Twarikh mencatat jumlah pasukan yang berjalan kaki. Kedua teks dapat sama-sama menyampaikan kebenaran, atau jika digabungkan kedua teks itu maka yang dikalahkan adalah 87,000 prajurit Syria, baik yang naik kereta kuda, maupun yang naik kuda (tanpa kereta) maupun yang prajurit yang berjalan kaki.

8. Perbedaan 2 Taw 9:25 dan 1 Raj 4:26: 4000 kandang atau 40,000 kandang?

Pada 2 Tawarikh 9:25, Raja Salomo mempunyai 4.000 kandang, sementara pada 1 Raja-raja 4:26 ada 40.000 kandang.
Yang dibicarakan di sini adalah kata ֻאְרָוה/ ’urwāh:  yang artinya sebuah kandang yang menampung satu binatang, maupun bangunan kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kandang. Dalam satu bangunan kandang kuda milik Raja Salomo ini terdapat sepuluh bilik kandang kecil (stalls), satu ruang untuk satu kuda. Maka, jika urwāh diterjemahkan sebagai satu bangunan kandang kuda yang besar, jumlahnya ada 4,000, sedangkan kalau diterjemahkan sebagai bilik kandang yang memuat satu kuda, maka jumlah totalnya ada 40,000.

9. Mat 10:5-6 dengan Mat 19-20: Yesus hanya diutus menyelamatkan bangsa Israel atau seluruh dunia?

Ada pandangan yang menganggap bahwa Yesus hanya diutus kepada bangsa Israel, dengan mengacu kepada ayat Mat 10:5-6 dan Mat 15:24):
“Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Mat 10:5-6).
“Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Mat 15:24)
Namun di ayat yang lain, jelas Yesus menghendaki agar para muridNya mewartakan Kabar Gembira keselamatan kepada seluruh dunia:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:19-20)
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum….” (Mrk 16:15-16)
Maka mungkin orang mempertanyakan, mengapa sekilas sepertinya ayat-ayat tersebut bertentangan. Namun ayat-ayat dalam Kitab Suci tidak untuk dipertentangkan dan hendaknya dibaca secara keseluruhan, untuk saling melengkapi dan menjelaskan. Gereja menerima ayat-ayat tersebut dengan penghormatan yang sama, tanpa mengabaikan ayat-ayat tertentu. Di dalam rencana keselamatan-Nya, Allah menjanjikan kepada Bapa Abraham dan para Patriarkh, sebuah perjanjian dan hukum Taurat kepada Nabi Musa, dan mengutus para nabi kepada bangsa Israel yang menjadi bangsa pilihan-Nya. Maka Allah menjanjikan bahwa Mesias akan dilahirkan dari bangsa pilihan-Nya ini, dan melalui bangsa ini seluruh bangsa akan diberkati (lih. Kej 12:3; 26:4; 28:14). Allah akan membangkitkan seorang dari keturunan mereka, dan Allah akan menegakkan tahta kerajaan-nya selama-lamanya (lih. 1Taw 17: 11-14). Inilah yang menjelaskan mengapa Mesias dan Kerajaan Allah diberitakan kepada bangsa Israel terlebih dahulu sebelum kepada bangsa-bangsa lain. Juga karena itulah di awal karya-Nya, Yesus membatasi pewartaan-Nya dan pewartaan para Rasul kepada bangsa Israel, sebelum kemudian memerintahkan mereka untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia (lih Mat 28:19-20; Mrk 16:15-16). Demikian pula, para Rasul di awal pemberitaan mereka dan penyebaran Gereja, umumnya mendirikan Gereja di kalangan komunitas Yahudi di kota-kota yang mereka masuki, dan pertama-tama memberitakan Injil kepada mereka, sebelum berpaling kepada bangsa-bangsa lain (lih. Kis 13:46).
St. Thomas Aquinas mengatakan bahwa sudah selayaknya bahwa Yesus pada awalnya melakukan karya publik-Nya kepada orang Yahudi, dengan alasan keadilan (justice) dan perantara (mediation).[1]
1. Konsep keadilan: Adalah adil, kalau Yesus mewartakan kepada orang Yahudi, karena Tuhan sendiri telah menjanjikan kepada orang Yahudi seorang Mesias yang akan menjadi Raja bagi seluruh bangsa dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Dengan cara ini, sebetulnya tidak ada alasan bagi bangsa Yahudi untuk memprotes Tuhan, karena Tuhan sendiri telah memenuhi janji-Nya kepada bangsa Yahudi, yang terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah Sang Penyelamat yang telah dijanjikan oleh Allah, silakan klik.
2. Konsep Mediation: Menjadi layak bahwa Yesus datang terlebih dahulu untuk bangsa yang telah dipersiapkan 2000 tahun sebelumnya, dan kemudian kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Yahudi. Karena keselamatan dari seluruh bangsa disebabkan oleh penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Oleh karena itu, setelah Yesus bangkit, Dia mengutus para rasul dan murid untuk mewartakan Kristus ke seluruh dunia  (lih. Mat 28:18-20, lih. juga Mk 16:15-18).
Dengan demikian baik ayat Mat 10:5-6, Mat 15:24, tidak bertentangan dengan Mat 28:19-20, Mrk 16:15-16, sebab Allah memang menghendaki agar semua orang dapat diselamatkan (lih. 1 Tim 2:4), namun caranya adalah dengan terlebih dahulu memilih suatu bangsa pilihan-Nya, agar melalui mereka Sang Penyelamat dalam lahir ke dunia, dan melalui mereka, keselamatan akan mencapai ke seluruh dunia.

10. Mat 27:5-7, dan Kis 1:18: Yudas wafat gantung diri atau jatuh tertelungkup? Siapa yang membeli tanah dari uang perak tersebut?

Kata “membeli” yang dipakai oleh Rasul Matius dalam Injilnya, untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh para imam-imam kepala dengan uang 30 uang perak yang dilemparkan oleh Yudas, adalah ἀγοράζω, agorázō, yaitu hanya mengacu kepada tindakan membeli, namun belum tentu berarti memiliki. “Sesudah berunding mereka [imam-imam kepala] membeli (agorázō) dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.” (lih. Mat 27:7)
Sedangkan dalam Kisah para Rasul, kata yang dipakai di sana adalah κτάομαι, ktáomai, yang berarti memperoleh, memiliki, membeli. “Yudas ini telah membeli (ktáomai) sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.” Sehingga di sini artinya adalah Yudaslah yang menjadi pemilik dari tanah itu.
Bagaimana ini dijelaskan? Matius mengatakan bahwa para imam melakukan tindakan pembelian tanah itu, tetapi mereka tidak otomatis menjadi pemilik tanah itu. Uang yang mereka gunakan untuk membeli tanah itu adalah uang Yudas, sehingga mereka membeli tanah itu atas nama Yudas, sehingga secara hukum tanah itu adalah milik Yudas. Sebab menurut pemikiran saat itu, pembalian tanah denagn uang darah macam itu adalah najis -bahkan sekarangpun kadang yayasan belas kasih dapat menolak uang sumbangan yang diperoleh dari uang yang diperoleh dari kejahatan. Maka, para imam kepala itu membeli tanah tersebut untuk pekuburan bagi kepentingan bait Allah, untuk menghindari asosiasi kenajisan secara ritual, mereka harus membelinya dengan nama Yudas Iskariot, yang memperoleh uang darah tersebut. Hak milik dan transaksi ini tercatat secara publik, sehingga ini dapat diketahui oleh Lukas, yang menuliskan Kisah para Rasul, sehingga ia mencatat bahwa Yudas telah membeli/ memiliki tanah itu. Maka ia menggunakan kata ‘ktáomai‘ tersebut, untuk menjelaskan keadaan itu.
Sedangkan Mat 27:5 dan Kis 1:18 tetap dapat sama-sama menjelaskan bagaimana Yudas wafat. Sebab dapat terjadi Yudas menggantung diri, namun entah karena talinya putus atau dahan pohon tempat ia menggantung diri patah, sehingga akhirnya Yudas jatuh tertelungkup dan seluruh isi perutnya tertumpah ke luar. Demikianlah yang dijelaskan dalam A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard, OSB tentang ayat-ayat tersebut.

11. Yesus membaptis (Yoh 3:22) atau tidak membaptis (Yoh 4:1-2)?

Menurut pengajaran St. Agustinus, kedua pernyataan ini benar, tergantung bagaimana kita mengartikan kata “membaptis”. Sebab Yesus membaptis, dalam artian Ia-lah yang menyucikan [orang yang dibaptis], namun dikatakan Ia tidak membaptis, dalam artian bukan Yesus yang mencelupkan orang itu ke dalam air [melainkan para murid-Nya]. Para murid melayani secara jasmani, namun Kristus menyempunakannya dengan memberikan meterai rohani yang tentangnya Baptisan itu diucapkan. Dengan arti rohani ini, maka dikatakan bahwa Kristus membaptis.

 12. Yesus mengusir roh jahat di Gerasa (Mrk 5: 1-13, Luk 8: 27-33) atau Gadara (Mat 8: 28-32)?

Markus 5: 1-13, Lukas 8: 27-33 dan Matius 8: 28-32: Penyembuhan itu dilakukan di Gerasa (menurut Markus dan Lukas) atau di Gadara (menurut Matius)? Yesus menyembuhkan satu orang (menurut Markus dan Lukas) atau dua orang yang kerasukan setan (menurut Matius)?
Demikianlah penjelasan tentang kedua kota itu[2]:
“Gadara adalah kota tak jauh dari danau Genesaret, salah satu dari sepuluh kota yang disebut Dekapolis. Gergesa (kemungkinan variasi dari kata “Gerasa”) adalah sebuah kota yang terletak 12 mil di sisi tenggara Gadara, dan sekitar 20 mil di timur sungai Yordan. Maka tak ada kontradiksi antara ketiga Injil di sini. Yesus datang ke daerah ini di mana kedua kota terletak, dan salah satu pengarang Injil menyebut kota yang satu dan dan pengarang lainnya menyebut kota lainnya. Terlihat bahwa para pengarang itu tidak setuju dalam hal menekankan kota yang mana, sebab jika ya, tentu mereka sudah menyebutkan nama kota yang sama. Namun hal ini menunjukkan bahwa mereka mengenal daerah tersebut. Tak ada orang yang dapat menulis sedemikian, hanya mereka yang sungguh mengenal fakta-faktanya.”
Maka ketiga pengarang Injil menulis tentang daerah yang sama. Kota Romawi Gerasa adalah kota yang terkenal, yang sudah dikenal oleh kaum Yunani/non-Yahudi, sedangkan Gadara ibukota dari Perea, propinsi Romawi, adalah kota utama dari kesepuluh kota di Dekapolis[3]. Kedekatan antara kedua kota mengakibatkan mereka yang tinggal di Gerasa dapat disebut orang Gadara (Gadarenes). Gambar kapal di koin uang logam kota Gadara kemungkinan menunjukkan bahwa Gadara kemungkinan membentang sampai ke danau Galilea.[4]. Para penulis Injil tersebut memilih untuk mengacu kepada area yang sama, dengan cara yang berbeda.
Namun yang jelas, baik Matius, Markus dan Lukas tidak saling bertentangan saat menyampaikan kejadian ini. Mereka sama-sama mengacu kepada daerah di sekitar danau Galilea. Lagipula area persisnya tempat mukjizat ini terjadi, tidaklah menjadi sepenting pemahaman kita akan kisah kejadian ini, yaitu bahwa Kristus mempunyai kuasa atas dunia spiritual, dan Ia menyatakan kuasanya atas roh jahat tersebut.
Sedangkan apakah Yesus menyembuhkan satu atau dua orang yang kerasukan setan, juga bukanlah suatu pertentangan. Perbedaan serupa juga terjadi dalam penulisan perikop Yesus menyembuhkan seorang atau dua orang yang buta berikut ini.

13. Yesus menyembuhkan satu orang buta (Mrk 10:46-52,Luk 18:35,38) atau dua orang buta (Mat 20:30)?

Matius 20:30 menyebutkan dua orang buta; sedangkan Mrk 10:46-52,Luk 18:35,38 menyebutkan satu orang buta. Kita lihat di sini bahwa Injil yang menyebutkan “seorang” yang disembuhkan, tidak mengatakan bahwa “hanya satu orang/ seorang saja” yang disembuhkan ataupun “hanya ia sendirian saja” yang disembuhkan. Sebab hanya jika Lukas mengatakan demikian, pernyataannya bertentangan dengan kedua penulis Injil yang lain. Namun yang ditulis Lukas adalah kurang lebih demikian: ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan, lalu Yesus lewat dan ia mohon disembuhkan, dan Yesus menyembuhkan dia. Maka, penulisan ini tidak bertentangan dengan tulisan kedua Injil lainnya yang menyatakan bahwa yang disembuhkan ada dua orang buta. Sebab dapat terjadi bahwa yang disembuhkan ada dua orang, hanya saja Lukas ataupun Markus menyebutkan satu di antara kedua orang itu, kemungkinan karena telah mengenal/ bertemu dengan orang itu, sehingga menyebutnya secara khusus. Markus bahkan menyebutkan namanya, yaitu Bartimeus. Maka yang disampaikan oleh Markus dan Lukas adalah: ada orang buta itu duduk di pinggir jalan, lalu Yesus lewat. Orang buta itu mohon belas kasihan Yesus, dan kemudian ia memperoleh mukjizat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Bahwa orang buta itu tidak sendirian, tidak menjadi masalah, sebab fakta itu tidak mengubah kebenaran bahwa orang buta itu (yang bernama Bartimeus) duduk di pinggir jalan, memohon kepada Tuhan Yesus, dan kemudian menerima kesembuhan dari Tuhan Yesus.

14. Berapa jumlah keledai yang digunakan Yesus memasuki Yerusalem? (Mrk 11:2; Luk 19:30: seekor; Mat 21:2: dua ekor)

Injil Markus dan Lukas menyebutkan “seekor keledai muda” (lih. Mrk 11:2; Luk 19:30); sedangkan dalam Injil Matius menyebutkan “seekor keledai betina dan anaknya” (lih. Mat 21:2). Dikatakan dalam Injil Matius, bahwa para murid membawa kedua keledai itu, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik ke atasnya (lih. Mat 21:7). Manakah yang benar?
Tentang Tuhan Yesus memasuki Yerusalem dengan mengendarai keledai, adalah nubuat Nabi Zakaria, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Za 9:9).
Penjelasan dari The Navarre Bible Commentary menjelaskan, bahwa maksud Rasul Matius adalah bahwa Kristus menaiki anak keledai itu, namun bersamaan dengan itu, Ia juga mengarahkan induknya. Injil Markus dan Lukas hanya memfokuskan kepada masuknya Yesus ke kota suci Yerusalem dengan mengendarai anak keledai (Mrk 11:2; Luk 19:30). Sedangkan Rasul Matius melihat anak keledai dan keledai sebagai penggenapan nubuat Zakaria, di mana keduanya disebutkan…. Para Bapa Gereja mengartikan bahwa keledai merupakan simbol dari bangsa Yahudi, yang telah menanggung beban hukum Taurat. Sedangkan anak keledai yang belum pernah ditunggangi orang, melambangkan bangsa-bangsa non- Yahudi. Yesus memimpin baik bangsa Yahudi maupun bangsa non- Yahudi untuk memasuki Gereja sebagai kota Yerusalem yang baru.
Fr. Cornelius Lapide, seorang Jesuit yang adalah pakar Kitab Suci, menjelaskan, bahwa Kristus menggunakan kedua binatang itu untuk menandai bahwa Ia harus memenangkan baik bangsa Yahudi (yang dilambangkan oleh keledai) maupun bangsa-bangsa non-Yahudi (yang dilambangkan oleh anak keledai), untuk membuat keduanya sebagai satu bangsa. Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggangi anak keledai, sebab bangsa-bangsa non Yahudi adalah yang pertama menerima Kristus sebagai Raja mereka, meskipun bangsa Yahudi adalah yang pertama menerima Janji Tuhan. Namun demikian akhirnya sang keledai juga diarahkan Yesus untuk masuk ke kota suci itu, sebab seluruh bangsa Israel juga akan diselamatkan (lih. Rom 11:26) setelah pertobatan mereka.
Demikianlah keterangan untuk memahami penjabaran ketiga Injil tentang keledai yang digunakan Yesus ke Yerusalem.

15. Jika Allah adalah Kasih (1 Yoh4:8), dan kasih tidak cemburu (1 Kor 13:4), mengapa  dikatakan bahwa Allah cemburu (Kel 20:5; Ul 4:24)?

Ada orang bertanya, jika Allah adalah Kasih (1 Yoh 4: 8) dan kasih itu tidak cemburu (1 Kor 13:4), mengapa  dikatakan bahwa Allah itu cemburu (Kel 20:5; Ul 4:24)?
Dalam Kitab Suci, ‘cemburu’ (qi’nah- Ibrani zelos-Yunani) mempunyai akar kata ‘hangat/ panas’. Maka tergantung konteksnya, kata ‘cemburu’ ini dapat digunakan untuk menggambarkan baik suatu perasaan negatif, ataupun positif. Arti negatif dari kata cemburu, mengarah kepada rasa iri hati, curiga, dan inilah konotasi arti yang digunakan dalam 2 Kor 12:20 ataupun Rm 13:13. Rasul Paulus mengkhawatirkan adanya “perselisihan dan iri hati…./ quarelling and jealousy (RSV) dalam jemaat. Namun Rasul Paulus menggunakan kata yang sama ini, zeloo, ‘earnestly desire’/ ‘berusahalah untuk memperoleh’, yaitu untuk memperoleh karunia-karunia rohani (lih. 1Kor 12:31; 14:1,39); di sini disampaikan arti positif dari ‘cemburu’. Demikian pula yang disampaikan dalam 2 Kor 11:2-4:
“Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.” (2 Kor 11:2-4)
Di sini ‘cemburu’ mempunyai arti positif, yaitu: mengasihi sedemikian, sehingga menjaga agar jangan sampai yang dikasihi tersesat dan tidak setia. Dalam arti inilah, Allah dikatakan sebagai Allah yang cemburu. Allah tidak cemburu dalam arti iri hati terhadap bangsa Israel, tetapi bahwa Ia begitu mengasihi bangsa Israel dengan kasih yang kuat bagaikan api yang panas, yang tidak menghendaki umat-Nya mendua hati. Maka dikatakan, “Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu” (Ul 4:24); sebagai kesimpulan dari nasihat Nabi Musa agar bangsa Israel tidak melupakan perjanjian dengan Allah, dengan menjadi tidak setia (lih. Ul 4:21-23). Di sini Kitab Suci menggambarkan perkawinan rohani antara Allah dengan umat-Nya bagaikan kasih antara suami dan istri. Allah menghendaki agar bangsa Israel hanya menyembah-Nya sebagai Allah yang satu-satunya. Ketidaksetiaan bangsa Israel kepada Allah dengan berpaling kepada para dewa/ berhala, digambarkan dengan kata ‘bersundal’ (lih. Yer 3:6-10). Namun Allah adalah Allah yang tetap setia. Ia menjaga umat-Nya dengan kasih yang ‘cemburu’ dalam arti positif, yang tak ingin bertoleransi dengan kehadiran allah-allah lain di tengah umat-Nya (lih. Kel 20:3-6, Yos 24:24-16,19-20, dst). Arti ‘cemburu’ ilahi yang sedemikian berbeda dengan ‘cemburu’ yang disebutkan oleh Rasul Paulus dalam 1 Kor 13:4. Namun karena akar katanya sama, arti positif dan negatif dari kata tersebut, disampaikan dalam kata yang sama.


CATATAN KAKI:
  1. St. Thomas Aquinas, Summa Theology, III, q.42, a.1 []
  2. lih. Albert Barnes, Notes on the New Testament: Matthew and Mark (Grand Rapids, MI: Baker, 1949), p. 91 []
  3. Robert Lenski C.H, The Interpretation of St. Mark’s Gospel (Minneapolis, MN: Augsburg, 1946), p. 205; James Burton Coffman, Commentary on Mark (Abilene, TX: ACU Press), 1975, p. 85; Ronald F. Youngblood, 1995, New Illustrated Bible Dictionary (Nashville, TN: Nelson), 1995, p. 468 []
  4. J.W McGarvey, The Fourfold Gospel (Cincinnati, OH: Standard), p. 344; John and James Strong McClintock and Strong, Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature (Grand Rapids, MI: Baker, 1969), 3: 706 []

Betapa Besar Kasih-MU TUHAN

Welcome to this visit website! Ini adalah yang sedang ramai dibicarakan secara langsung oleh orang orang yang berada di Internet. Termasuk juga aktifitas yang sering dilakukan, dan ini selalu berubah setiap saat. Klik di kata manapun untuk melihat yang paling sering di tulis dibawah masing masing pengait katanya (tags) atau kategorinya. Ini Adalah Layanan Catan Harian HIPMAKADEJA Dekenat Jayawijaya Keuskupan Jayapura Santo Theresia Avilla Jawa Timur Indonesia

Inspirasi dan Motivasi Kristen Katholik

Welcome to this visit website! Ini adalah yang sedang ramai dibicarakan secara langsung oleh orang orang yang berada di Internet. Termasuk juga aktifitas yang sering dilakukan, dan ini selalu berubah setiap saat. Klik di kata manapun untuk melihat yang paling sering di tulis dibawah masing masing pengait katanya (tags) atau kategorinya. Ini Adalah Layanan Catan Harian HIPMAKADEJA Dekenat Jayawijaya Keuskupan Jayapura Santo Theresia Avilla Jawa Timur Indonesia

 Inspirasi dan Motivasi Kristen Katholik

Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan

Written By Unknown on Minggu, 09 Februari 2014 | 23.34

Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan

Dalam kehidupan kita pasti tidak asing dengan arti kata “Bijak”, bijak ialah sikap dimana kita mampu untuk bersikap benar, berpikir dengan akal sehat, namun dengan hati yang bersih dalam setiap melakukan tindakan baik ketika ada masalah maupun tidak ada. Karena sikap bijak hanya akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang memiliki hati dan pikiran bersih.


Kata bijak akan membantu kita dalam memecahkan suatu  problematika. Dengan kita selalu berbuat bijak dalam segalan tindakan maka kehidupan yang kita miliki akan semakin berkualitas dan berharga. Untuk itulah bijaksana sangat diperlukan dan disenangi. Berikut ini ialah kata-kata bijak yang bisa anda resapi isi dan maknanya.

Jika kamu terus memfokuskan dirimu pada apa yang tertinggal di masa lalu, kamu tak akan pernah bisa melihat apa yang ada di depanmu.

Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi, bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.
Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan berbuat baik kepadanya.
Terkadang, bukan kenangan buruk yang membuatmu bersedih, tapi kenangan indah yang kamu tahu, hal itu tak akan terulang kembali.
Ketika hidup tampak menjatuhkan, percayalah Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang baik, yang tak pernah kamu tahu sesudahnya.
Jangan menyalahkan apa pun atas keinginan kamu yang tak terwujud. Daripada menunggu, lebih baik kamu berusaha mewujudkannya.
Jangan memohon pada Tuhan untuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada Tuhan untuk memberikanmu kekuatan untuk dapat melaluinya.
Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah.
Setiap orang punya masalah. Lebih baik mencari solusi masalahmu daripada membandingkan masalahmu dengan orang lain.
Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.
Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.

Kata bijak kehidupan diatas hanyalah sebagian dari kata bijak yang sering didengar. Dengan adanya kata-kata bijak yang membangun, mampu memberikan semangat tentunya yang  akan berdampak positif bagi kehidupan. Oleh karena itu kata bijak sebenarnya merupakan motivator dan pendorong dalam menghadapi suatu permasalahan, sedangkan penyelesaian suatu masalah tersebut tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita mampu mengambil sikap bijak dalam permasalahan yang sedang dihadapi.

Kata Kata Bijak Persahabatan

Kata Kata Bijak Persahabatan

Persahabatan, kita sering mendengar kalimat tersebut dan bahkan kita mengetahui makna dari persahabatan. Persahabatan ialah sikap selalu bekerja sama dan saling memberikan dukungan antara dua atau lebih entitas sosial. Persahabatan melibatkan banyak aspek antara lain pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Bahkan seorang dapat dikatakan sahabat sejati ketika dia selalu ada disaat kita susah maupun senang dan dia selalu membantu kita secara tulus dan ikhlas, sehingga bisa membuat kita bahagia.


Banyak sekali cara menunjukan sikap persahabatan salah satunya yaitu dengan kata bijak persahabatan, walaupun hanya dengan sebuah rangkaian kata-kata bijak cukup bisa membuat hangat suasana persahabatan. Berikut ini ialah kumpulan kata kata bijak persahabatan  yang bisa menghangatkan suasana persahabatan anda.

Jangan pernah sakiti sahabatmu, karena sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tak ingin kamu sendirian jalani hidup.

Sahabat adalah mereka yg tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
Sahabat bukan mereka yg menghampirimu ketika butuh, namun mereka yg tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh.
Sahabat adalah mereka yang mampu mengeluarkan kemampuan terbaik yg ada dalam diri kamu. Mereka yg selalu berimu semangat.
Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi.
Sahabat adalah dia yg tahu apa yg dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yg menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.
Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita.
Siapa yang ingin bersama kamu pada saat tiada satupun yang dapat kamu berikan??. Merekalah sahabat-sahabat kamu.
Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
Kawan sejati ialah orang yang mencintaimu meskipun telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya iaitu baik dan burukmu.
Jangan banggakan apa yang kamu punya. Banggakan bagaimana caramu mendapatkan apa yang kamu punya. Lakukan apapun yang kamu suka. Karena kamu tak akan merasa terpaksa pun jika kamu gagal tak akan merasa kecewa.
Teman itu seperti bintang Tak selalu nampak Tapi selalu ada dihati, Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata Saat tangan terluka, mata menangis Saat mata menangis, tangan menghapusnya.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kau tahu seseorang adalah sahabat sejati ketika kau akan menangis, dia mengatakan hal-hal yang paling konyol hanya untuk melihatmu tersenyum.
Tiada yang lebih indah daripada kasih seorang sahabat, sahabat menaruh kasih di setiap waktu selalu ada dalam setiap kesukaran.

Nah itu tadi beberapa kata kata bijak persahabatan yang bisa membuat anda dengan sahabat menjadi lebih baik. Kata bijak persahabatan diatas semoga bisa selalu membuat anda menjadi lebih baik dan berguna baik bagi sahabat maupun orang lain.

Kata Kata Bijak Motivasi 2014

Kata Kata Bijak Motivasi 2014

Motivasi ialah suatu rangkaian kata yang bisa mempengaruhi kita menuju suatu hal baik, dengan adanya motivasi kita akan terbantu ketika rasa penat, putus asa dan bahkan stress sedang melanda. Motivasi selalu ada sangkut pautnya dengan bijak, bijak atau bijaksana ialah suatu tindakan cepat dan tanggap dalam menangkap suatu permasalahan yang ada di dalam kehidupan.


 

Kata kata bijak motivasi sangatlah berguna dan bermanfaat bagi kita terutama dalam menjalani kehidupan ini. Motivasi lah yang selalu member dorongan untuk tetap terus dalam menjalani sesuatu yang sulit dan bahkan tak terpikirkan oleh kita bagaimana menyelesaikannya, dengan adanya motivasi kita akan terpacu untuk menyelesaikan hal tersulit dalam hidup.

“Jangan takut untuk mencoba, karena ketakutan itulah hambatan sesungguhnya dari sebuah kesuksesan kita.”
“Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.”
“Yang Anda pikirkan, menentukan yang Anda lakukan.
Dan yang Anda lakukan, menentukan yang Anda hasilkan.
Maka ukuran dan kualitas dari pikiran Anda,menentukan ukuran dan kualitas hasil dari pekerjaan Anda.”
“Maka janganlah hanya menginginkan yang mudah.
Janganlah keinginan mu untuk yang mudah, menjauhkanmu dari belajar menguasai yang sulit.”
“Sesungguhnya, karena kemampuan mu lebih besar daripada semua kesulitan mu, kehidupan ini yang sebetulnya sama sulitnya bagi semua orang, akan tampil sangat mudah bagi mu, dan akan berlaku sangat ramah kepada mu.”
“Percayalah akan kemampuan dirimu sendiri, itu akan menghindarkanmu dari orang-orang yg ingin mematahkan semangatmuAku hanya manusia biasa, memiliki hidup yang biasa. Namun kehadiran dirimu mengubah segalanya, kau membuatku merasa sempurna.”
“Jangan taruh kata kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia, lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata kata cinta itu dalam sebuah tangisan.”
“Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Dia tak menghukummu, Dia hanya membuka tanganmu tuk menerima yg lebih baik.”
“Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan. Akan selalu ada kesempatan dan harapan selama kamu mau mencoba dan berusaha.”
“Antara nasib dan takdir adalah sesuatu yang lebih kurang sama. Mereka akan berubah hanya dengan doa kita dan keizinanNya.”
“ Reputasi anda ialah apa yang orang lain fikirkan tentang diri anda, sikap pribadi anda ialah tingkah laku anda. “
“Langkah pertama menuju kebahagiaan adalah memutuskan apa yang kamu mau, kemudia lakukan”
“Di mana Anda berada saat ini tidak menentukan di mana Anda akan berakhir”
“Ketika kita berbicara, kita hanya mengulang apa yang kita tau. Tetapi pada saat kita mendengarkan, kita mungkin belajar sesuatu yang baru”
“Pada akhirnya kita tau bahwa cinta tidak datang pada 2 orang yang sempurna seperti yang kita harapkan”
“Sukses dicapai dengan mengembangkan kelebihan kita bukan dengan menghilangkan kelemahan”
“Ketika target tidak bisa tercapai, jangan merubah targetnya tapi rubahlah cara kerjanya.”
“Jangan memulai bisnis untuk jadi kaya. Tetapi mulailah untuk membuat kaya orang di sekitarmu. Dan itu akan membuatmu kaya dengan sendirinya”
“Bukan seberapa banyak yang kita punya yang memberikan kebahagiaan tetapi yang bisa memberikan kebahagiaan adalah seberapa besar kita menikmati apa yg kita punya”
“Mewujudkan apa yang kita inginkan adalah hadiah terbesar yang kita terima dari lahir”

Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan

Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan

Dalam kehidupan kita pasti tidak asing dengan arti kata “Bijak”, bijak ialah sikap dimana kita mampu untuk bersikap benar, berpikir dengan akal sehat, namun dengan hati yang bersih dalam setiap melakukan tindakan baik ketika ada masalah maupun tidak ada. Karena sikap bijak hanya akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang memiliki hati dan pikiran bersih.

Kata bijak akan membantu kita dalam memecahkan suatu  problematika. Dengan kita selalu berbuat bijak dalam segalan tindakan maka kehidupan yang kita miliki akan semakin berkualitas dan berharga. Untuk itulah bijaksana sangat diperlukan dan disenangi. Berikut ini ialah kata-kata bijak yang bisa anda resapi isi dan maknanya.

Jika kamu terus memfokuskan dirimu pada apa yang tertinggal di masa lalu, kamu tak akan pernah bisa melihat apa yang ada di depanmu.

Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi, bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.
Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan berbuat baik kepadanya.
Terkadang, bukan kenangan buruk yang membuatmu bersedih, tapi kenangan indah yang kamu tahu, hal itu tak akan terulang kembali.
Ketika hidup tampak menjatuhkan, percayalah Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang baik, yang tak pernah kamu tahu sesudahnya.
Jangan menyalahkan apa pun atas keinginan kamu yang tak terwujud. Daripada menunggu, lebih baik kamu berusaha mewujudkannya.
Jangan memohon pada Tuhan untuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada Tuhan untuk memberikanmu kekuatan untuk dapat melaluinya.
Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah.
Setiap orang punya masalah. Lebih baik mencari solusi masalahmu daripada membandingkan masalahmu dengan orang lain.
Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.
Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.

Kata bijak kehidupan diatas hanyalah sebagian dari kata bijak yang sering didengar. Dengan adanya kata-kata bijak yang membangun, mampu memberikan semangat tentunya yang  akan berdampak positif bagi kehidupan. Oleh karena itu kata bijak sebenarnya merupakan motivator dan pendorong dalam menghadapi suatu permasalahan, sedangkan penyelesaian suatu masalah tersebut tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita mampu mengambil sikap bijak dalam permasalahan yang sedang dihadapi.

Semoga kata bijak tentang kehidupan yang penuh makna diatsa dapat bermanfaat bagi anda semua, terutama bagi anda yang memiliki permasalahan. Janganlah pernah menganggap permasalahan itu berat dan rumit, tapi berpikirlah seberat-beratnya permasalahan pasti ada solusi yang baik dan akan indah pada akhirnya.

Kumpulan 10 Kata Bijak Paling Lucu Kocak

Kumpulan 10 Kata Bijak Paling Lucu Kocak

Berbagai macam membuat sesorang dapat tertawa lepas, diantarnya dengan membaca kata bijak lucu. Selain lucu, anda juga akan mendapatkan makn...

Kata Kata Bijak Cinta

Kata kata bijak cinta merupakan kata yang paling indah diucapkan kepada orang yang kita cintai maupun sayangi. Kata bijak ini mampu membuat...

Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan

Dalam kehidupan kita pasti tidak asing dengan arti kata “Bijak”, bijak ialah sikap dimana kita mampu untuk bersikap benar, berpikir dengan a...

Kata Kata Bijak Persahabatan

Persahabatan, kita sering mendengar kalimat tersebut dan bahkan kita mengetahui makna dari persahabatan. Persahabatan ialah sikap selalu bek...

Kata Kata Bijak Motivasi 2014

Motivasi ialah suatu rangkaian kata yang bisa mempengaruhi kita menuju suatu hal baik, dengan adanya motivasi kita akan terbantu ketika rasa...

10 Kata Kata Bijak Mario Teguh Terpopuler

Tentunya kita sudah tidak asing dengan nama Mario teguh, benar motivator terkenal yang sering muncul di tv ini ialah sosok lelaki yang selal...

Koleksi Kata Kata Bijak Islami Terbaik

Kesibukan adalah hal yang senantiasa melekat pada diri kita. Setiap kesibukan akan selalu menimbulkan kepenatan dan kadang memunculkan sikap...


Links Anda Disamping Kiri Warna Orange

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks