Latest Post
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi dan Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi dan Motivasi. Tampilkan semua postingan
13.48
Komunitas Blogger Koteka (KBK) Papua
Written By MELANESIA POST on Kamis, 12 Juni 2014 | 13.48
Lantaran Komunitas Anak Jalanan
Komunitas Blogger Koteka (KBK) Papua
![]() |
Koteka Creating Weblog |
Paling
tidak enak jika bertemu dengan orang yang selalu memaksakan sudut
pandangnya kepada orang lain, seolah-olah hanya dia saja yang paliBerbicara
mengenai perspektif atau sudut pandang saya jadi teringat dengan
ungkapan tentang dua orang yang melihat gajah dari sisi yang berbeda,
orang yang pertama melihat gajah tersebut dari depan sehingga dia akan
mengatakan bahwa gajah belalainya panjang dan kupingnya lebar, namun
orang yang kedua melihat gajah tersebut dari belakang sehingga dia hanya
melihat ekor dan dua kaki belakng yang besar dari sang gajah, ke dua
orang tersebut bisa berselisih paham tentang apa yang paling menonjol
dari sang gajah tersebut padahal keduanya melihat binatang yang sama,
namun masalahnya adalah dari sisi mana mereka melihat. Itulah yang saya
sebut sebagai problematik dari perspektif.Sebut saja contoh kecil,
rata-rata orang eropa tidak suka mencium bau buah duren, tapi coba jika
anda sebagai orang Indonesia ditawari duren, apalagi duren montong, wah
pasti anda akan berbutan untuk menyantapnya, karena disamping buahnya
harum rasanya juga enak, itu menurut perspektif anda sebagai orang
Indonesia, tidak demikian halnya bagi orang barat. Nah hal inilah yang
kadang-kadang dapat menjadi problem horizontal di antara makhluk sosial
yaitu sesama manusia. Tak jarang masalah perbedaan perspektif dapat
menimbulkan pertikaian yang serius di antara kita manusia, karena
perbedaan perspektif akan mengarah kepada perbedaan pendapat dan prinsip
tiap-tiap orang. Masalahnya adalah jarang sekali orang yang mau
mengalah terhadap pendapat orang lain, kecenderungan manusia adalah
berargumen untuk membenarkan pendapatnya sebisa-bisanya. Hanya orang
yang memiliki sifat rendah hati dan suka damai sajalah yang bersedia
mengalah selama problematik perspektif tersebut hanyalah masalah yang
tidak terlalu bersifat prinsipil.
Memang ada beberapa perbedaan perspektif yang harus diselesaikan
dengan suatu standard baku seperti perbedaan yang terkait dengan masalah
benar atau salah, baik atau buruk, hal ini biasanya akan mengacu kepada
hukum, undang-undang, prosedur dll. Misalnya perbuatan membunuh tidak
bisa hanya dilihat dari segi perpektif, tapi juga harus dari segi hukum.
Halnya juga berkenaan dengan kebenaran prinsipil seperti misalnya
tentang dogma atau doktrin agama. Perbedaan perspektif berkenaan dengan
dogma agama atau kepercayaan memang harus bermuara pada konsep dasar
fundamental yaitu kitab suci dari masing-masing agama yang bersangkutan.
Tetapi jika perbedaan perpektif hanyalah hal-hal yang menyangkut selera
lebih baik menggunakan dasar kasih, rendah hati, suka damai, dan
mengalah ketimbang ngotot untuk selalu memenangkan dan membenarkan
pendapat pribadi, padahal pendapat orang belum tentu salah.ng tahu,
paling benar, paling hebat dan segala jenis paling lainnya. Padahal
belum tentu pendapat orang tersebut benar dan belum tentu juga pendapat
orang lain itu salah, mengapa? Karena tiap-tiap orang memiliki
perspektif masing-masing sehubungan segala hal sehingga jika terjadi
suatu perbedaan pendapat berkenaan dengan suatu hal tertentu biasanya
lebih banyak disebabkan oleh karena perbedaan sudut pandang, dan dalam
hal ini tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, karena benar atau
salah sifatnya relatif tergantung dari sudut pandang mana sebuah
problem dilihat oleh tiap-tiap individu orang. Ada ungkapan lama yang
mungkin pernah anda dengar “lain ladang lain pula lalangnya, lain danau
lain pula ikannya” yang mengartikan bahwa tidak ada manusia yang
memiliki kesamaan persis, tiap-tiap orang berbeda-beda pola berpikirnya
dan sudut pandangnya. Perbedaan orang dapat ditentukan oleh berbagai
latar belakang, bisa latar belakang sosial, budaya, etnis, pendidikan,
pengalaman, karakter, selera, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya Tuhan
menciptakan manusia dengan memiliki ciri khas fisik tertentu seperti
sidik jari, bahkan konon ceritanya anak kembar sekalipun dapat berbeda
selera dan sifat. Maka janganlah heran kalau anda akan sulit sekali
menemukan orang lain yang persis sama dengan sifat atau karakter anda.
Saya menganjurkan anda janganlah berharap untuk mendapatkan teman yang
memiliki sudut pandang yang sama atau selera yang sama dengan anda.
Created By Watikam
15.32
Orang Katolik Tidak Menyembah Patung
Written By MELANESIA POST on Senin, 02 Juni 2014 | 15.32
Pendahuluan
Cerita ini adalah yang saya alami pada tahun 2000. Saat itu saya
sedang mengunjungi sanak keluarga suami yang tinggal di Jawa Tengah.
Suami saya tidak ikut, karena sedang bertugas di luar negeri. Karena
hampir semua dari anggota keluarga mereka beragama Kristen Protestan,
maka pada hari Minggu terakhir sebelum saya pulang ke Jakarta, mereka
mengajak saya ikut kebaktian di gereja mereka. Karena saya pikir saya
toh masih dapat mengikuti misa sore setibanya saya di Jakarta, maka saya
setuju saja, karena saya tidak ingin merepotkan mereka untuk
mengantarkan saya spesial ke gereja Katolik.
Kebaktian berlangsung khusuk. Injil hari itu adalah mengenai
“mengasihi Allah dan sesama”, dan Bapak Pendeta mengutip kesepuluh
Perintah Allah yang ada di Kitab Keluaran 20. Ayat ke-3 menekankan
supaya kita tidak menyembah allah yang lain selain Allah Tritunggal.
“Oh, sama dengan ajaran Gereja Katolik”, pikir saya. Namun penjelasan
ayat yang ke-4 dan ke-5 membuat saya terhenyak.[1]
Saat itu, beliau meminta seseorang untuk memberikan selembar uang
kertas sebagai contoh. Katanya perintah Tuhan pada kedua ayat ini
seperti halnya uang kertas, harus tercetak di sisi atas dan di sisi
baliknya, kalau tidak, uang tersebut tidak berlaku. Maka kedua ayat itu
harus diterapkan sekaligus, karena jika tidak artinya kita melanggar
perintah Allah. Maka Pak Pendeta mengatakan kita tidak boleh membuat
patung yang menyerupai apapun di langit dan di bumi, dan tidak boleh
menyembahnya. Dia menyebutkan ‘kekeliruan’ gereja lain (beliau tidak
menyebutkan Gereja Katolik) yang mengajarkan bahwa membuat patung itu
boleh saja, asalkan kita tidak sujud menyembahnya sebagai Allah.
Kemudian, beliau bertanya kepada jemaat, siapa dari antara hadirin yang
berpendapat demikian. Hati saya bergemuruh, karena yang saya tahu, yang
dilarang adalah membuat ‘patung’ yang kemudian disembah sebagai Tuhan.
Jadi, saya memutuskan untuk mengangkat tangan saya, walaupun saya
dipandang dengan tatapan aneh oleh banyak yang hadir. Hanya ada dua
orang (termasuk saya) yang mengangkat tangan, dari sekitar 400 orang
yang hadir. “Anggapan yang keliru”, kata Bapak Pendeta, dan saya
bertekad dalam hati untuk menjelaskan hal ini kepadanya setelah
kebaktian.
Sayangnya, saya tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Pak Pendeta
setelah kebaktian. Saya pulang ke Jakarta dengan hati gundah. Satu
minggu berikutnya saya isi dengan mempelajari Kitab Suci dan buku-buku
ajaran Gereja Katolik mengenai hal patung ini. Minggu berikutnya saya
menulis surat kepada beliau, dengan menuliskan ayat-ayat Alkitab yang
menjadi dasar bagi Gereja Katolik yang menganggap bahwa membuat patung,
memajang patung ataupun berdoa di depan patung bukanlah suatu
penyembahan berhala, asalkan kita tidak tunduk menyembah patung itu dan
menganggapnya sebagai Tuhan. Sampai sekarang, saya tidak pernah menerima
balasan dari Bapak Pendeta tersebut. Namun, saya hanya berharap agar
beliau dapat memahami dasar pengajaran Gereja Katolik dalam hal patung
ini dan tidak beranggapan bahwa Gereja Katolik mengajarkan sesuatu yang
‘keliru’.
Surat kami kepada Bapak Pendeta
Berikut ini saya sertakan surat kepada Bapak Pendeta tersebut, yang
sesungguhnya dapat ditujukan juga kepada siapa saja yang menganggap
orang Katolik menyembah patung:
Salam damai dalam kasih Kristus,
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang
diberikan kepada saya untuk mengikuti Kebaktian Minggu tanggal 17
September 2000, yang bertemakan “Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu, dan kasihilah
sesamamu seperti dirimu sendiri”.
Saya terkesan dengan kotbah tersebut, hanya ada beberapa bagian yang
berbeda dengan pengajaran di dalam Gereja saya, yaitu Gereja Katolik.
Memang, Pak Pendeta tidak menyebut langsung ‘Gereja Katolik’ dalam
khotbah Bapak, tetapi saya merasa terdorong untuk menjelaskan hal itu
mengingat banyaknya kesalahpahaman yang terjadi antara jemaat Kristen
Protestan dangan kami umat Katolik.
Dan setelah mendiskusikannya dengan suami saya, maka kami memutuskan
untuk menulis surat ini dalam semangat kasih persaudaraan dalam Kristus.
Kami menyadari, bahwa perbedaan adalah hal yang wajar. Dan dengan
semangat mencari kebenaran itu sendiri yang berasal dari Tuhan, kami
ingin menjelaskan hal-hal dan latar belakang, serta dasar iman Katolik
yang berkaitan dengan kotbah Bapak pada saat itu, yaitu mengenai ayat:
Keluaran 20:3-5 (menurut : Lembaga Alkitab Indonesia, 1999)
3)Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4)Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5)Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang
ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci aku.
Menurut khotbah Bapak, ayat yang ke-4 dan ke-5 tidak dapat
dipisahkan, sehingga artinya adalah kita tidak boleh membuat patung, dan
tidak boleh menyembah sujud kepadanya.
(Analogi yang Bapak sampaikan pada waktu itu adalah uang kertas dua
puluh ribu rupiah yang memiliki 2 sisi). Jadi anggapan bahwa membuat
patung itu diperbolehkan asal tidak sujud menyembahnya, dianggap KELIRU.
Kami ingin mengutip dari beberapa ayat kitab suci dari beberapa
terjemahan, untuk mengurangi kemungkinan distorsi dari bahasa itu
sendiri.
3) You shall not have other gods besides me (NAB, CCB); no other gods before me (RSV, NIV, KJV);
4) You shall not carve idols (NAB); a graven image (RSV); any graven image (NIV, KJV); a carved image (CCB) for yourselves in the shape of anything in the sky above or on the earth below or in the waters beneath the earth;
5)you shall not bow down (NAB, RSV, NIV, KJV, CCB) before
them or worship them: for I the LORD your God am a jealous God,
visiting the iniquity of the fathers upon the children to the third and
the fourth generation of those who hate me.
Catatan: NAB= New American Bible; RSV= Revised Standard Version; NIV= New International Version; CCB= Christian Community Bible.
Dari referensi di atas, maka terlihat bahwa istilah yang digunakan adalah:
Carved idol, yang artinya adalah “patung berhala” dan carved/graven image
yang berarti “ukiran dari suatu gambaran”. Kalaupun hal ini masih bisa
diperdebatkan, namun tetap tidak mengurangi esensi dari ayat tersebut,
bahwa yang paling penting adalah kita tidak membuat
image/patung/gambaran untuk disembah sebagai allah lain (dalam kaitannya dengan ayat yang ke 3).
Jadi, penyembahan “patung berhala” adalah dosa.
Namun anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa orang-orang Katolik
adalah “sebagian orang Kristen” yang menyembah “patung” karena memiliki
patung Yesus, Maria, santo/santa adalah sungguh-sungguh keliru. Hal ini
adalah karena kesalahpahaman atau pengabaian dari apa yang dikatakan
oleh kitab suci tentang maksud dan penggunaan patung. (Karena orang
Katolik tidak menghormati patung, tetapi menghormati pribadi yang digambarkan di dalamnya). [2]
Anggapan bahwa “Tuhan melarang penggunaan image/gambaran/patung”,
seperti yang dikotbahkan Bapak, menjadi anggapan umum jemaat Protestan,
(sedangkan Gereja Katolik memang melarang patung berhala, tetapi tidak
melarang penggunaan patung untuk keperluan ibadah, karena patung hanya
merupakan lambang saja yang membantu untuk mengarahkan hati kepada
Tuhan).
Kalau kita sungguh-sungguh menyelidiki seluruh kitab suci, kita dapat
menemukan bahwa penggunaan image/gambaran/patung dalam ibadah kepada
Tuhan diperbolehkan, bahkan Allah sendiri yang “memerintahkan”
penggunaan hal tersebut.
Tuhan memerintahkan untuk membuat patung untuk keperluan ibadah
Di samping kutipan kitab Keluaran 20:4-5, marilah kita melihat beberapa kutipan lain dimana Tuhan memerintahkan untuk membuat patung yang
digunakan sebagai lambang yang memberikan gambaran/menunjuk kepada
kehadiran Yesus pada Perjanjian Baru dan kekal, sebagai yang terkandung
dalam ‘Tabut Perjanjian baru’ itu sendiri, dan Putera Allah yang
ditinggikan[3]:
1. Keluaran 25:1,18-20
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Dan haruslah kau buat dua kerub (English: cherubims/angels) dari emas,
kau buatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian
itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini, dan satu kerub pada
ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah
kerub itu di atas kedua ujungnya”. Kerub-kerub itu harus mengembangkan
kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian
itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian
itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.”
2. Ketika raja Daud memberikan rencana pembuatan bait Allah kepada Salomo
2. 1 Tawarikh 28:18-19
”..juga emas yang disucikan untuk mezbah pembakaran ukupan seberat yang diperlukan dan emas yang diperlukan untuk pembentukan kereta yang menjadi tumpangan kedua kerub yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian Tuhan.
Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh Tuhan
yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.”
Lihatlah bahwa semua yang tertulis di atas diilhami oleh Tuhan sendiri.
Memang bukan raja Daud yang membangun bait Allah, melainkan raja
Salomo pada tahun ke-empat setelah ia menjadi raja atas Israel. Dan dia
melakukan yang diperintahkan oleh raja Daud, seperti yang tertulis dalam
kitab 1 Raja-raja 6:23-35, “selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu
minyak, masing-masing sepuluh hasta tingginya ……..” (Dua kerub yang
terdapat pada bait Allah ini menunjuk kepada kehadiran Allah di dalam
tabut perjanjian; dan Yesuslah yang kemudian menjadi pemenuhan dari perjanjian Allah ini).
3. Yehezkiel 41:17-18
… dan di seluruh dinding bagian dalam dan bagian luar, terukir gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka.
4. Bilangan 21:8
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa:”Buatlah (sebuah patung) ular tedung
dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut,
jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” (Ular ini yang ditinggikan Musa
menjadi gambaran dari Yesus Putera Allah yang harus ditinggikan (Yoh 3:14)).
Berdasarkan dasar-dasar tersebut di atas, yang dilarang adalah image/
gambaran/ patung yang dijadikan “allah-allah yang lain” dan menyaingi
Allah yang Satu. Yang dilarang oleh hukum Allah adalah pemujaan terhadap image /gambaran/patung itu sendiri. Dengan demikian, Keluaran 20:4-5 berkaitkan dengan Keluaran 20:3, yaitu jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.
Bagaimana kita menjelaskan kontradiksi ayat-ayat tersebut diatas butir 1-4 dengan kitab Keluaran 20:4-5?
Jawabannya sangat sederhana. Kerub/malaikat tidak dianggap sebagai
allah dan tidak memerlukan pemujaan: Mereka adalah gambaran hamba Tuhan.
Hal yang sama diterima oleh gereja Katolik saat ini, adalah penggunaan
patung Yesus, Maria, santo/santa karena mereka bukan allah melainkan gambaran hamba Tuhan.
(Jadi kita tidak menghormati patung itu apalagi menyembahnya, melainkan
menghormati pribadi yang dilambangkannya, karena mereka membantu kita
mengarahkan hati kepada Allah dan bukannya menjadi ‘saingan’ Allah).
Bagaimana umat Katolik menggunakan image/gambaran/patung:
1. Sebagai salah satu alat bantu umat untuk lebih menghayati kedekatannya dengan Yesus Kristus.
Penggunaan patung, lukisan, elemen artistik lainnya bagi umat Katolik
adalah untuk membantu mengingat seseorang atau sesuatu yang
digambarkannya. Sama seperti seseorang mengingat ibunya dengan melihat
fotonya, demikian juga umat Katolik mengingat Yesus, Maria dan orang
kudus lainnya dengan melihat patung/ gambar mereka. (Lagipula, Yesus
sendiri sebagai Sang Putera Allah telah menjadi manusia, sehingga Yesus
sendiri telah menjadi ‘gambaran Allah yang nyata.’ (lihat Kol 1:15)
Karena itu, dengan kedatangan Yesus ke dunia, Allah yang tak kelihatan
menjadi kelihatan, Allah yang dalam Perjanjian Lama dilarang untuk
digambarkan, maka di Perjanjian Baru malah dinyatakan sebagai ‘gambar
hidup’ di dalam diri Yesus. Jadi Yesus memperbaharui ‘tata gambar’
tentang Allah, sebab Ia adalah gambaran Allah sendiri.[4])
Renungkanlah ini: Jika di rumah kita memasang gambar/ foto keluarga
kita, mengapakah kita tidak boleh memasang gambar/foto Tuhan yang kita
sayangi? Gambar/ patung Tuhan Yesus dipasang tidang untuk disembah,
tetapi hanya untuk mengingatkan kita tentang betapa istimewanya Ia di
dalam hidup kita.
2. Sebagai sarana pengajaran
Umat Katolik juga menggunakan image/gambar/patung sebagai sarana pengajaran,
seperti yang diterapkan juga oleh umat Kristen lain terutama dalam
mengajar anak-anak di sekolah minggu, seperti: menerangkan siapa Tuhan
Yesus, mukjijat yang dibuatNya, dll dengan gambar-gambar. (Kita
mengetahui bahwa masalah ‘buta huruf’ baru dapat dikurangi secara
signifikan di Eropa pada abad ke-12; bahkan untuk negara-negara Asia dan
Afrika baru pada abad 19/20. Jadi tentu selama 12 abad, bahkan lebih,
secara khusus, gambar-gambar dan patung mengambil peran untuk pengajaran
iman, karena praktis, mayoritas orang pada saat itu tidak dapat
membaca! Penggunaan gambar/ patung untuk maksud pengajaran ini tentu
bukan berhala, karena mereka akhirnya malah menuntun orang beriman
kepada Tuhan. Hal serupa terjadi waktu kita pertama kali mengajar
anak-anak kecil mengenali benda-benda tertentu. Kita membuat/
menunjukkan pada mereka gambar-gambar sederhana, seperti apel, ikan,
rumah, dst. Tentu saja hal ini tidak bertentangan dengan perintah Tuhan.
Jadi membuat gambar yang menyerupai sesuatu di sekitar kita bukan merupakan dosa asal kita tidak menyembah gambar- gambar itu).
3. Digunakan untuk peristiwa-peristiwa tertentu
Umat Katolik juga menggunakan hal tersebut dalam kesempatan tertentu,
sama seperti umat Kristen pada umumnya mempunyai patung-patung kandang
natal, gambar peristiwa natal, atau mengirim kartu natal bergambar pada
hari natal. (Jika membuat segala gambar/ patung yang menyerupai segala
sesuatu dianggap dosa, apakah berarti kebiasaan mengirimkan kartu Natal
dan menghias pohon Natal dengan kandang Natal, adalah dosa? Jika ya
berarti bahkan menonton TV pun adalah dosa, melihat segala buku
bergambar adalah dosa, menggambar/ melukis adalah dosa, karena semua
objeknya adalah segala sesuatu yang ‘menyerupai apapun yang di langit
dan di bumi’).
Kesimpulan
Jadi, Tuhan memang melarang pemujaan terhadap image/gambaran/patung, tetapi Ia tidak melarang pembuatan image/
gambaran tersebut secara umum. Seandainya Ia melarangnya, maka film,
televisi, video, foto, lukisan, kartu natal bergambar, uang, ataupun
gambar-gambar lainya akan juga dilarang, karena semua itu mengandung
unsur image/ gambaran yang menyerupai sesuatu di bumi atau di atas
bumi….(lihat Kel 20:4) Karena itu, Gereja Katolik melihat ayat ke-4 ini
sebagai kelanjutan dari ayat ke-3, yaitu, agar jangan kita membuat
gambar/ patung untuk disembah sebagai allah lain di hadapan Allah.
Dengan demikian sebenarnya menjadi sangat jelas bahwa baik
umat Katolik maupun umat Kristen lainnya hanya memuja Tuhan yang satu
dan sama, dan sama-sama menentang penyembahan patung berhala.
Kami yakin bahwa masih ada perbedaan-perbedaan yang ada dalam
pengajaran Katolik dan Kristen Protestan. Alangkah baiknya jika kita
masing-masing mau mengerti dasar-dasar atau latar belakang alkitabiah
dan ajaran Gereja yang mendasari pengajaran tersebut untuk mengetahui
kebenaran itu sendiri. Janganlah kita lupa bahwa di antara kita lebih
banyak persamaannya dari pada perbedaannya.
Akhirnya, kami mengucapkan salam hangat kami untuk Bapak Pendeta dan
seluruh jemaat Bapak. Semoga kasih Tuhan Yesus selalu mengikat kita
semua sebagai satu saudara.
Salam dalam damai Kristus,
Ingrid Listiati & Wijoyo Tay
Penutup
Surat ini saya kirimkan kepada Bapak Pendeta tersebut. Nama dan
alamat bapak Pendeta tersebut sengaja tidak saya cantumkan di sini
karena saya pandang tidak perlu, karena yang terpenting adalah isi dari
surat tersebut, untuk kita renungkan bersama. Kesaksian serupa ini
mungkin dapat pula saudara/i alami dengan situasi yang berbeda, dan saya
berharap artikel ini dapat sedikit membantu. Di atas semua itu,
ingatlah bahwa kita harus selalu siap untuk menjelaskan iman kita, namun
harus selalu dengan kelemah-lembutan dan hormat (lih. 1Pet 3:15).
Perlu kita ingat di sini bahwa berhala yang lebih ‘berbahaya’
sekarang adalah bukan terbatas hanya patung, tetapi segala ciptaan yang
kita anggap lebih utama dari Tuhan, misal, uang, TV, pekerjaan,
kedudukan, kecantikan, koleksi barang antik, main game, dst.,
yang menggeserkan peran Tuhan di dalam hidup kita, dan yang menyita
waktu kita sampai tidak ada waktu untuk ke gereja, berdoa dan membaca
sabda-Nya. Hal ini malah lebih nyata pada jaman sekarang, ketimbang hal
membuat patung lembu tuangan (lih. Ul 9:16), namun prinsipnya sama,
yaitu menyembah ciptaan dan bukan Sang Pencipta.
Mari kita refleksikan, apa yang menjadi ‘patung berhala’ di dalam
hidup kita, yang mengambil tempat Tuhan di hati kita. Mari kita berdoa
agar Tuhan membantu kita mengangkat keterikatan kita terhadap
benda-benda tersebut. Dengan demikian kita dapat mengasihi Allah dengan
lebih sungguh, tidak hanya di mulut, tetapi sungguh turun sampai ke
hati.
[1]
Perintah kedua yang dibahas oleh Bapak Pendeta adalah “Jangan membuat
bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit… di bumi … atau
yang ada di dalam air di bawah bumi.”(Kel 20:4) Dalam pengajaran Gereja
Katolik, perintah kedua adalah: “Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu
dengan sembarangan (Kel 20:7), karena ayat ke-4 yang mengacu pada patung
berhala merupakan kesatuan/kelanjutan dari perintah pertama yaitu,
“Jangan ada allah lain dihadapan-Ku…”(Kel 20:3)
[2]
Lihat Katekismus Gereja Katolik 2132, Penghormatan Kristen terhadap
gambar tidak bertentangan dengan perintah pertama, yang melarang patung
berhala. Karena ‘penghormatan yang kita berikan kepada satu gambar
menyangkut gambar asli di baliknya” (Basilius Spir 18,45) dan “siapa
yang menghormati gambar, menghormati pribadi yang digambarkan di
dalamnya” (Konsili Nisea II, DS 601). Penghormatan yang kita berikan
kepada gambar-gambar adalah satu ‘penghormatan yang khidmat’, bukan
penyembahan; penyembahan hanya boleh diberikan kepada Allah.
[3]
Lihat KGK 2130, Tetapi di dalam Perjanjian Lama, Allah sudah menyuruh
dan mengizinkan pembuatan patung, yang sebagai lambang harus menunjuk
kepada keselamatan dengan perantaraan Sabda yang menjadi manusia:
sebagai contoh, ular tembaga (bdk Bil 21:4-9; Keb 16-5-14, Yoh 3:14-15),
tabut perjanjian dan kerub (bdk. Kel 25:10-22; 1 Raj 6:23-28; 7:23-26).
[4] Lihat KGK 2131, …Dengan penjelmaan menjadi manusia, Putera Allah membuka satu “tata gambar” yang baru.
Label:
Inspirasi dan Motivasi
15.30
Beberapa ayat Kitab Suci yang nampaknya saling bertentangan
1. Mat 23:24 – Lalat atau Nyamuk?
Terjemahan mana yang benar dalam Mat 23:24: lalat atau nyamuk? Kalau
terjemahannya berbeda-beda, maka bukankah otentisitas dari Kitab Suci
dapat dipertanyakan? Mari kita menganalisanya secara lebih mendalam.
Dalam Mat 23:24 dituliskan sebagai berikut:
bahasa indonesia sehari-hari : Kalian pemimpin-pemimpin yang buta! LALAT dalam minumanmu kalian saring, padahal unta kalian telan!
terjemahan baru: Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, NYAMUK kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka dua prinsip harus kita lihat,
yaitu: (1) gaya bahasa yang digunakan dan (2) dari bahasa asli.
Dalam menginterpretasikan Kitab Suci, kita harus memperhatikan gaya bahasa. Tentang hal ini telah dibahas di sini – silakan klik. Dari ayat tersebut, kita tahu bahwa gaya bahasa yang dipergunakan adalah gaya bahasa hyperbolisme.
Bahasa ini ingin memberikan penekanan efek yang besar, sehingga dapat
memberikan impresi yang kuat kepada pembaca. Kita tahu bahwa semua orang
tidak menelan nyamuk, lalat, atau unta, sehingga ayat tersebut tidak
dapat diartikan secara literal.
Alasan yang kedua adalah dengan melihat bahasa asli dari kata “lalat” atau “nyamuk” yang digunakan, yaitu: κώνωψ
kṓnōps; gen. kṓnōpos, masc., fem. noun. A gnat, mosquito. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “gnat” seperti NASB menterjemahkan “You blind guides, who strain out a gnat and swallow a camel” (Mat 23:24). Kalau kita melihat kata “gnat” ini, maka artinya adalah:
kṓnōps; gen. kṓnōpos, masc., fem. noun. A gnat, mosquito. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “gnat” seperti NASB menterjemahkan “You blind guides, who strain out a gnat and swallow a camel” (Mat 23:24). Kalau kita melihat kata “gnat” ini, maka artinya adalah:
Webster: GNAT, n. nat. A
small insect, or rather a genus of insects, the Culex, whose long
cylindric body is composed of eight rings. They have six legs and their
mouth is formed by a flexible sheath, inclosing bristles pointed like
stings. The sting is a tube containing five or six spicula of exquisite
fineness, dentated or edged. The most troublesome of this genus is the
musketoe.
Wikipedia: A gnat ( /ˈnæt/) is any of many species of tiny flying insects in the Dipterid suborder Nematocera, especially those in the families Mycetophilidae, Anisopodidae and Sciaridae…..
Jadi, dari webster dan wikipedia, kita dapat melihat bahwa secara prinsip gnat adalah serangga kecil yang dapat terbang, yang dapat berarti nyamuk maupun lalat.
Dengan demikian, tidak ada pertentangan antara dua terjemahan
tersebut. Dan sungguh salah kalau disimpulkan bahwa dua perbedaan
terjemahan tersebut dapat menunjukkan bahwa Kitab Suci tidaklah akurat.
Terjemahan “lalat” maupun “nyamuk” juga tidak mengubah arti yang ingin
disampaikan, yaitu: serangga kecil terlihat, namun binatang sebesar unta
justru tidak terlihat.
2. Kej 35:10 dan Kej 46:2, tentang nama Yakub dan Israel
Dikatakan di Kej 35:10 bahwa Tuhan sudah mengganti nama Yakub menjadi
Israel, namun di perikop Kej 46:2, Allah masih memanggilnya Yakub.
Untuk memahami hal ini kita melihat kepada ayat-ayat lainnya dalam Kitab
Suci sebagai berikut:
Pemberian nama oleh Allah kepada seseorang yang dicatat dalam Kitab
Suci umumnya berkaitan dengan makna tertentu yang lebih besar maknanya
daripada namanya yang terdahulu. Namun bukan berarti namanya yang dulu
tidak boleh disebut kembali. Kita melihat bahwa terhadap Rasul Petrus,
Kristus juga sudah memberi nama Kefas (Petrus) kepada Simon pada saat
Kristus mengatakan akan mendirikan Gereja-Nya (Mat 16:18-19), namun
sebelum kenaikan-Nya ke surga, Ia tetap memanggil Petrus dengan sebutan
Simon (lih. Yoh 21:15-19). Maka kita melihat di sini, bahwa pemberian
nama berkaitan dengan misi yang diberikan, dan memang setelah Gereja
resmi berdiri di hari Pentakosta, maka nama Simon tidak lagi digunakan,
namun Petrus atau Kefas (lih. Kis 2 dst).
Demikian pula pada Yakub. Menurut Haydock’s Catholic Commentary on Holy Scripture,
Allah memberi Yakub nama yang baru, yaitu: Israel, yang artinya
pangeran Tuhan (menurut St. Hieronimus, q. Heb,) atau seorang yang
berdiri tegak dan menang di hadapan Tuhan, rectus Dei, yisrael (Haydock) — Atau orang-orang menerjemahkannya, sebagai seorang manusia yang melihat Tuhan, aiss-rae-al. (Philo, &c.).
Maka Kitab Suci menunjukkan bahwa kedua nama tersebut, Yakub dan
Israel, ditulis berganti-gantian, sebab mengacu kepada orang yang sama.
Setelah Yakub diberi nama baru, Israel, pada Kej 35:10, namun pada awal
perikop berikutnya Kej 35:22b, nama Yakub kembali disebut, “Adapun
anak-anak lelaki Yakub dua belas orang banyaknya.” Maka “namamu bukan
lagi Yakub melainkan Israel” artinya adalah bahwa nama Yakub kini bukan
lagi mengacu kepada dirinya sendiri saja tetapi juga kelak kepada
Israel, nama bangsa yang berasal dari keturunannya yang dipilih oleh
Tuhan.
Sekarang mari kita lihat Kej 46 tersebut, di mana dikatakan Yakub
mempersembahkan korban kepada Allah di Bersyeba. Kemungkinan tempat ini
adalah tempat yang sama di mana kakeknya, Abraham, menanam pohon
tamariska dan memanggil nama Allah (Kej 21:33), dan di mana ayahnya,
Ishak, juga mendirikan altar bagi Tuhan (Kej 26:24-25). Maka Allah
memanggilnya dengan nama Yakub, sebab kepada Yakublah ayahnya Israel
memberikan berkat (Kej 27:27-29). Dan kepada Yakub yang sama inilah
Allah kemudian melanjutkan janji-Nya. Sebab sekitar 40 tahun sebelumnya
Allah berbicara kepada Yakub melalui mimpi, ketika Yakub hendak
meninggalkan Tanah Terjanji, berangkat dari Bersyeba (Kej 28:12-17).
Kini ketika ia hendak meninggalkan tanah itu lagi, Tuhan memberikan
janji-Nya kembali melalui mimpi. Yakub diingatkan akan siapa dirinya
sebelum menerima janji Tuhan, dan bahwa Allah akan membuatnya menjadi
bangsa yang besar (Kej 46:3), yang disebut Israel, yang akan berdiam di
tanah Mesir (lih Kej 46:7). Dan kemudian di ayat berikutnya disebutkan
nama-nama bani Israel tersebut.
3. Perbedaan Kis 9:7 dan Kis 22:9
Di Kis 9:7 dikatakan bahwa teman seperjalanan Rasul Paulus ‘mendengar
tapi tidak melihat’, sedangkan dalam Kis 22:9 dikatakan bahwa mereka
‘melihat cahaya tetapi tidak mendengar’
Mari kita melihat teks lengkapnya:
Kis 9:7, “Maka termangu-mangulah teman-teman seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun”
Kis 22:9, “Dan mereka yang menyertai aku [Paulus], memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.”
Kis 9:7, “Maka termangu-mangulah teman-teman seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun”
Kis 22:9, “Dan mereka yang menyertai aku [Paulus], memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.”
Menurut keterangan dari buku Haydock’s Commentary on Holy Scripture,
tentang kedua ayat tersebut dikatakan bahwa kemungkinan yang didengar
oleh para pengantar Rasul Paulus adalah hanya suara Rasul Paulus yang
bicara, ataupun adanya suara yang tak jelas yang tak dapat mereka
pahami, sehingga dikatakan, bahwa mereka mendengar suara (Kis 9:7),
namun tidak mendengar suara Tuhan yang berkata kepada Rasul Paulus (lih.
Kis 22:9). Di samping itu mereka juga melihat cahaya (Kis 22:9), namun
tidak melihat seorangpun (lih. Kis 9:7).
4. Perbedaan 2 Sam 24:13: dengan 1 Taw 21:11-12: 7 tahun atau 3 tahun?
Perbedaan 2 Samuel 24:13: 7 tahun kelaparan (7 years of famine), sementara di 1 Tawarikh 21:11-12 (1 Chr 21:11-12), hanya 3 tahun kelaparan (3 years famine).
Demikianlah penjelasan yang dirangkum dari Haydock Catholic Commentary Bible dan A Catholic Commentary on Holy Scriptures :
Salinan teks dalam bahasa Ibrani menyebutkan tujuh tahun, sedangkan
salinan teks Septuaginta dan beberapa salinan Arab menyebutkan tiga
tahun. ‘Tiga’ tahun (angka tiga) nampaknya lebih sesuai dengan rangkaian
angka tiga yang terkait dengan pernyataan hukuman lainnya. …Gad -nabi
yang mengunjungi Daud- dapat saja awalnya menyebut tujuh tahun
kelaparan, namun kemudian menguranginya menjadi tiga tahun…. Atau, bahwa
Tuhan memberikan tiga tahun hukuman bagi Raja Daud untuk rasa ingin
tahunya akan kekuatan kerajaannya (sebab penghitungan sensus berkaitan
dengan pajak yang artinya juga adalah kekayaan bagi kerajaan); dan masa
tiga tahun hukuman ini, dengan masa tiga tahun kelaparan yang saat itu
memang sudah terjadi (lih. 2 Sam 21:1) mengakibatkan pada tahun ketujuh,
atau tahun sabatikal, tidak ada yang dapat dipanen. Sehingga masa
kelaparan total yang ditawarkan oleh Gad adalah tujuh tahun. Dengan
demikian, baik angka tiga tahun maupun tujuh tahun adalah sama-sama
benar, dilihat dari manakah permulaan penghitungannya.
Jika terjemahan LAI kemudian menyamakan ’3 tahun’ (dengan mengacu
kepada salinan teks Septuaginta dan Arab) dalam terjemahan 1976 untuk
ayat 2 Samuel 24:13 dan 1 Tawarikh 21:11-12, tidak mengubah kenyataan
bahwa memang terdapat dua jenis teks dalam salinan Kitab Suci, namun hal
ini tidaklah menjadi permasalahan, sebab kedua pernyataan tersebut,
tergantung dari manakah permulaan penghitungannya, tetaplah menyampaikan
kebenaran. Di atas semua itu, yang terpenting ditangkap maksud intinya,
yaitu bahwa Raja Daud harus menanggung akibat dari kesalahannya.
5. Perbedaan 2 Taw 36:9 dan 2 Raj 24:8: 8 tahun atau 18 tahun?
Pada 2 Tawarikh 36:9 (2 Chronicle 36:9), Yoyakhin menjadi raja pada
umur 8 tahun, sementara pada 2 Raja-raja 24:8 (2 Kings 24:8) berumur 18
tahun.
Demikianlah penjelasan yang dirangkum dari Haydock Catholic Commentary Bible:
Ketika Yoyakhin dihubungkan dengan tahta bapanya dalam kerajaan
Yehuda, ia berumur delapan tahun, namun setelah ayahnya Yoyakim
meninggal dunia, dan ia sendiri memerintah menggantikan ayahnya,
Yoyakhin berumur delapan belas tahun (2 Raj 24:8).
Jika dalam terjemahannya LAI menyamakan teks menjadi 18 tahun (atas
berdasarkan teks Septuaginta, Syriac dan Arab) juga tidak mengubah
kenyataan bahwa jika perbedaan teks tetap dipertahankan, juga kedua teks
tersebut dapat sama-sama benar. Sebab dimungkinkan di zaman kerajaan
masa itu untuk mengangkat putera mahkota sebelum raja yang berkuasa itu
wafat, walaupun sang putera mahkota tersebut baru resmi naik tahta/
memimpin sebagai raja yang berkuasa penuh setelah ayahnya wafat.
6. Perbedaan 2 Sam 24:1 dan 1 Taw 21:1: Tuhan atau Iblis yang menghasut Daud?
Pada 2 Samuel 24:1 dikatakan bahwa Tuhan yang menghasut Daud, tapi
pada 1 Tawarikh 21:1, dikatakan bahwa iblislah yang menghasut Daud.
Teks Douay Rheims berdasarkan teks Vulgata, mengatakan, “And the anger of the Lord was again kindled against Israel, and stirred up David among them, saying: Go, number Israel and Juda….”
Karena teks mengatakan bahwa murka Tuhan yang – sehingga diterjemahkan
sebagai Tuhanlah yang menghasut Daud. Namun ayat ini tidak untuk
diinterpretasikan bahwa Tuhanlah yang mendorong Daud untuk berbuat dosa.
Sebab yang mendorong manusia [termasuk Daud]untuk melakukan dosa adalah
Iblis (1 Taw 21:1). Namun hal itu dapat terjadi sebab Allah
mengizinkannya. St. Agustinus menjelaskan bahwa Allah mengizinkan
kejahatan itu untuk terjadi, sebab Ia mengetahui bagaimana untuk
mendatangkan kebaikan melalui kejadian tersebut [yaitu pertobatan Raja
Daud, dan pengajaran yang dapat ditarik melalui peristiwa tersebut].
Pemahaman ini sejalan dengan beberapa ayat dalam Kitab Suci yang
menyatakan bahwa “Allah mencobai” Abraham dan Ishak (lih. Ibr 11:7, Ydt
8:26) dan di ayat-ayat yang lain mengatakan bahwa “Allah tidak mencobai
siapapun” (lih. Yak 1:13). Sebab, apapun yang terjadi dalam kehidupan
manusia (termasuk pencobaan dalam hidup), dapat terjadi karena seizin
Tuhan (lih. 1 Kor 10:13). Selanjutnya, pembahasan tentang hal ini sudah
pernah dijabarkan di artikel ini, silakan klik.
7. Perbedaan 2 Sam 10:18 dan 1 Taw 19:18: 700 ekor kuda atau 7000 ekor kuda?
Pada 2 Samuel 10:18 Daud membunuh 700 ekor kuda kereta dan 40.000
orang pasukan berkuda, sementara pada 1 Tawarikh 19:18 justru 7000 ekor
kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berjalan kaki.
Maka yang dibicarakan di sini adalah kata ֶ”רֶכב (reḵeḇ)”, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, “chariots/ charioteers.” Kata “reḵeḇ” ini mengacu kepada kelompok kereta kuda/ chariots seperti pada Kej 50:9, Kel 14:6-7, 9, 17-18, 23, 26, 28), ataupun hanya kepada satu kereta kuda/ chariot,
seperti pada 1 Raj 22:35. Kereta kuda ini merupakan salah satu kekuatan
tempur di masa kerajaan zaman dulu. Dengan pengertian ini, maka
tidaklah menjadi masalah apakah mau dikatakan 700 reḵeḇ, atau 7000 reḵeḇ. Sebab jika ‘reḵeḇ’‘
mau diterjemahkan sebagai satu kereta kuda maka jumlahnya ada 7000,
namun jika diterjemahkan sebagai rangkaian kereta kuda yang satu
rombongannya terdiri dari sepuluh kuda, maka jumlahnya menjadi 700.
Sedangkan tentang keterangan prajuritnya, tidaklah menjadi masalah
jika salah satu teks menyebutkan jumlah prajurit penunggang kuda, dan
teks yang lain menyebutkan jumlah prajurit yang berjalan kaki. Sebab
sang penulis kedua kitab dapat menuliskan dua hal yang berbeda, walau
jumlahnya sama: penulis Kitab Samuel mencatat jumlah prajurit penunggang
kuda, sedangkan penulis kitab Twarikh mencatat jumlah pasukan yang
berjalan kaki. Kedua teks dapat sama-sama menyampaikan kebenaran, atau
jika digabungkan kedua teks itu maka yang dikalahkan adalah 87,000
prajurit Syria, baik yang naik kereta kuda, maupun yang naik kuda (tanpa
kereta) maupun yang prajurit yang berjalan kaki.
8. Perbedaan 2 Taw 9:25 dan 1 Raj 4:26: 4000 kandang atau 40,000 kandang?
Pada 2 Tawarikh 9:25, Raja Salomo mempunyai 4.000 kandang, sementara pada 1 Raja-raja 4:26 ada 40.000 kandang.
Yang dibicarakan di sini adalah kata ֻאְרָוה/ ’urwāh: yang
artinya sebuah kandang yang menampung satu binatang, maupun bangunan
kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kandang. Dalam satu
bangunan kandang kuda milik Raja Salomo ini terdapat sepuluh bilik
kandang kecil (stalls), satu ruang untuk satu kuda. Maka, jika urwāh diterjemahkan
sebagai satu bangunan kandang kuda yang besar, jumlahnya ada 4,000,
sedangkan kalau diterjemahkan sebagai bilik kandang yang memuat satu
kuda, maka jumlah totalnya ada 40,000.
9. Mat 10:5-6 dengan Mat 19-20: Yesus hanya diutus menyelamatkan bangsa Israel atau seluruh dunia?
Ada pandangan yang menganggap bahwa Yesus hanya diutus kepada bangsa
Israel, dengan mengacu kepada ayat Mat 10:5-6 dan Mat 15:24):
“Janganlah kamu menyimpang ke jalan
bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,melainkan pergilah
kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Mat 10:5-6).
“Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Mat 15:24)
Namun di ayat yang lain, jelas Yesus menghendaki agar para muridNya mewartakan Kabar Gembira keselamatan kepada seluruh dunia:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:19-20)
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah
ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum….” (Mrk 16:15-16)
Maka mungkin orang mempertanyakan, mengapa sekilas sepertinya
ayat-ayat tersebut bertentangan. Namun ayat-ayat dalam Kitab Suci tidak
untuk dipertentangkan dan hendaknya dibaca secara keseluruhan, untuk
saling melengkapi dan menjelaskan. Gereja menerima ayat-ayat tersebut
dengan penghormatan yang sama, tanpa mengabaikan ayat-ayat tertentu. Di
dalam rencana keselamatan-Nya, Allah menjanjikan kepada Bapa Abraham dan
para Patriarkh, sebuah perjanjian dan hukum Taurat kepada Nabi Musa,
dan mengutus para nabi kepada bangsa Israel yang menjadi bangsa
pilihan-Nya. Maka Allah menjanjikan bahwa Mesias akan dilahirkan dari
bangsa pilihan-Nya ini, dan melalui bangsa ini seluruh bangsa akan
diberkati (lih. Kej 12:3; 26:4; 28:14). Allah akan membangkitkan seorang
dari keturunan mereka, dan Allah akan menegakkan tahta kerajaan-nya
selama-lamanya (lih. 1Taw 17: 11-14). Inilah yang menjelaskan mengapa
Mesias dan Kerajaan Allah diberitakan kepada bangsa Israel terlebih
dahulu sebelum kepada bangsa-bangsa lain. Juga karena itulah di awal
karya-Nya, Yesus membatasi pewartaan-Nya dan pewartaan para Rasul kepada
bangsa Israel, sebelum kemudian memerintahkan mereka untuk mewartakan
Injil ke seluruh dunia (lih Mat 28:19-20; Mrk 16:15-16). Demikian pula,
para Rasul di awal pemberitaan mereka dan penyebaran Gereja, umumnya
mendirikan Gereja di kalangan komunitas Yahudi di kota-kota yang mereka
masuki, dan pertama-tama memberitakan Injil kepada mereka, sebelum
berpaling kepada bangsa-bangsa lain (lih. Kis 13:46).
St. Thomas Aquinas mengatakan bahwa sudah selayaknya bahwa Yesus pada
awalnya melakukan karya publik-Nya kepada orang Yahudi, dengan alasan
keadilan (justice) dan perantara (mediation).[1]
1. Konsep keadilan: Adalah adil, kalau
Yesus mewartakan kepada orang Yahudi, karena Tuhan sendiri telah
menjanjikan kepada orang Yahudi seorang Mesias yang akan menjadi Raja
bagi seluruh bangsa dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Dengan cara
ini, sebetulnya tidak ada alasan bagi bangsa Yahudi untuk memprotes
Tuhan, karena Tuhan sendiri telah memenuhi janji-Nya kepada bangsa
Yahudi, yang terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah Sang
Penyelamat yang telah dijanjikan oleh Allah, silakan klik.
2. Konsep Mediation: Menjadi
layak bahwa Yesus datang terlebih dahulu untuk bangsa yang telah
dipersiapkan 2000 tahun sebelumnya, dan kemudian kepada bangsa-bangsa
lain di luar bangsa Yahudi. Karena keselamatan dari seluruh bangsa
disebabkan oleh penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Oleh
karena itu, setelah Yesus bangkit, Dia mengutus para rasul dan murid
untuk mewartakan Kristus ke seluruh dunia (lih. Mat 28:18-20, lih. juga
Mk 16:15-18).
Dengan demikian baik ayat Mat 10:5-6, Mat 15:24, tidak bertentangan
dengan Mat 28:19-20, Mrk 16:15-16, sebab Allah memang menghendaki agar
semua orang dapat diselamatkan (lih. 1 Tim 2:4), namun caranya adalah
dengan terlebih dahulu memilih suatu bangsa pilihan-Nya, agar melalui
mereka Sang Penyelamat dalam lahir ke dunia, dan melalui mereka,
keselamatan akan mencapai ke seluruh dunia.
10. Mat 27:5-7, dan Kis 1:18: Yudas wafat gantung diri atau jatuh tertelungkup? Siapa yang membeli tanah dari uang perak tersebut?
Kata “membeli” yang dipakai oleh Rasul Matius dalam Injilnya, untuk
menjelaskan apa yang dilakukan oleh para imam-imam kepala dengan uang 30
uang perak yang dilemparkan oleh Yudas, adalah ἀγοράζω, agorázō,
yaitu hanya mengacu kepada tindakan membeli, namun belum tentu berarti
memiliki. “Sesudah berunding mereka [imam-imam kepala] membeli
(agorázō) dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk
dijadikan tempat pekuburan orang asing.” (lih. Mat 27:7)
Sedangkan dalam Kisah para Rasul, kata yang dipakai di sana adalah κτάομαι, ktáomai, yang berarti memperoleh, memiliki, membeli. “Yudas ini telah membeli (ktáomai)
sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup,
dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.”
Sehingga di sini artinya adalah Yudaslah yang menjadi pemilik dari tanah
itu.
Bagaimana ini dijelaskan? Matius mengatakan bahwa para imam melakukan
tindakan pembelian tanah itu, tetapi mereka tidak otomatis menjadi
pemilik tanah itu. Uang yang mereka gunakan untuk membeli tanah itu
adalah uang Yudas, sehingga mereka membeli tanah itu atas nama Yudas,
sehingga secara hukum tanah itu adalah milik Yudas. Sebab menurut
pemikiran saat itu, pembalian tanah denagn uang darah macam itu adalah
najis -bahkan sekarangpun kadang yayasan belas kasih dapat menolak uang
sumbangan yang diperoleh dari uang yang diperoleh dari kejahatan. Maka,
para imam kepala itu membeli tanah tersebut untuk pekuburan bagi
kepentingan bait Allah, untuk menghindari asosiasi kenajisan secara
ritual, mereka harus membelinya dengan nama Yudas Iskariot, yang
memperoleh uang darah tersebut. Hak milik dan transaksi ini tercatat
secara publik, sehingga ini dapat diketahui oleh Lukas, yang menuliskan
Kisah para Rasul, sehingga ia mencatat bahwa Yudas telah membeli/
memiliki tanah itu. Maka ia menggunakan kata ‘ktáomai‘ tersebut, untuk menjelaskan keadaan itu.
Sedangkan Mat 27:5 dan Kis 1:18 tetap dapat sama-sama menjelaskan
bagaimana Yudas wafat. Sebab dapat terjadi Yudas menggantung diri, namun
entah karena talinya putus atau dahan pohon tempat ia menggantung diri
patah, sehingga akhirnya Yudas jatuh tertelungkup dan seluruh isi
perutnya tertumpah ke luar. Demikianlah yang dijelaskan dalam A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard, OSB tentang ayat-ayat tersebut.
11. Yesus membaptis (Yoh 3:22) atau tidak membaptis (Yoh 4:1-2)?
Menurut pengajaran St. Agustinus, kedua pernyataan ini benar,
tergantung bagaimana kita mengartikan kata “membaptis”. Sebab Yesus
membaptis, dalam artian Ia-lah yang menyucikan [orang yang dibaptis],
namun dikatakan Ia tidak membaptis, dalam artian bukan Yesus yang
mencelupkan orang itu ke dalam air [melainkan para murid-Nya]. Para
murid melayani secara jasmani, namun Kristus menyempunakannya dengan
memberikan meterai rohani yang tentangnya Baptisan itu diucapkan. Dengan
arti rohani ini, maka dikatakan bahwa Kristus membaptis.
12. Yesus mengusir roh jahat di Gerasa (Mrk 5: 1-13, Luk 8: 27-33) atau Gadara (Mat 8: 28-32)?
Markus 5: 1-13, Lukas 8: 27-33 dan Matius 8: 28-32: Penyembuhan itu
dilakukan di Gerasa (menurut Markus dan Lukas) atau di Gadara (menurut
Matius)? Yesus menyembuhkan satu orang (menurut Markus dan Lukas) atau
dua orang yang kerasukan setan (menurut Matius)?
Demikianlah penjelasan tentang kedua kota itu[2]:
“Gadara adalah kota tak jauh dari danau Genesaret, salah satu dari
sepuluh kota yang disebut Dekapolis. Gergesa (kemungkinan variasi dari
kata “Gerasa”) adalah sebuah kota yang terletak 12 mil di sisi tenggara
Gadara, dan sekitar 20 mil di timur sungai Yordan. Maka tak ada
kontradiksi antara ketiga Injil di sini. Yesus datang ke daerah ini di
mana kedua kota terletak, dan salah satu pengarang Injil menyebut kota
yang satu dan dan pengarang lainnya menyebut kota lainnya. Terlihat
bahwa para pengarang itu tidak setuju dalam hal menekankan kota yang
mana, sebab jika ya, tentu mereka sudah menyebutkan nama kota yang sama.
Namun hal ini menunjukkan bahwa mereka mengenal daerah tersebut. Tak
ada orang yang dapat menulis sedemikian, hanya mereka yang sungguh
mengenal fakta-faktanya.”
Maka ketiga pengarang Injil menulis tentang daerah yang sama. Kota
Romawi Gerasa adalah kota yang terkenal, yang sudah dikenal oleh kaum
Yunani/non-Yahudi, sedangkan Gadara ibukota dari Perea, propinsi Romawi,
adalah kota utama dari kesepuluh kota di Dekapolis[3].
Kedekatan antara kedua kota mengakibatkan mereka yang tinggal di Gerasa
dapat disebut orang Gadara (Gadarenes). Gambar kapal di koin uang logam
kota Gadara kemungkinan menunjukkan bahwa Gadara kemungkinan membentang
sampai ke danau Galilea.[4]. Para penulis Injil tersebut memilih untuk mengacu kepada area yang sama, dengan cara yang berbeda.
Namun yang jelas, baik Matius, Markus dan Lukas tidak saling
bertentangan saat menyampaikan kejadian ini. Mereka sama-sama mengacu
kepada daerah di sekitar danau Galilea. Lagipula area persisnya tempat
mukjizat ini terjadi, tidaklah menjadi sepenting pemahaman kita akan
kisah kejadian ini, yaitu bahwa Kristus mempunyai kuasa atas dunia
spiritual, dan Ia menyatakan kuasanya atas roh jahat tersebut.
Sedangkan apakah Yesus menyembuhkan satu atau dua orang yang
kerasukan setan, juga bukanlah suatu pertentangan. Perbedaan serupa juga
terjadi dalam penulisan perikop Yesus menyembuhkan seorang atau dua
orang yang buta berikut ini.
13. Yesus menyembuhkan satu orang buta (Mrk 10:46-52,Luk 18:35,38) atau dua orang buta (Mat 20:30)?
Matius 20:30 menyebutkan dua orang buta; sedangkan Mrk 10:46-52,Luk
18:35,38 menyebutkan satu orang buta. Kita lihat di sini bahwa Injil
yang menyebutkan “seorang” yang disembuhkan, tidak mengatakan bahwa
“hanya satu orang/ seorang saja” yang disembuhkan ataupun “hanya ia
sendirian saja” yang disembuhkan. Sebab hanya jika Lukas mengatakan
demikian, pernyataannya bertentangan dengan kedua penulis Injil yang
lain. Namun yang ditulis Lukas adalah kurang lebih demikian: ada seorang
buta yang duduk di pinggir jalan, lalu Yesus lewat dan ia mohon
disembuhkan, dan Yesus menyembuhkan dia. Maka, penulisan ini tidak
bertentangan dengan tulisan kedua Injil lainnya yang menyatakan bahwa
yang disembuhkan ada dua orang buta. Sebab dapat terjadi bahwa yang
disembuhkan ada dua orang, hanya saja Lukas ataupun Markus menyebutkan
satu di antara kedua orang itu, kemungkinan karena telah mengenal/
bertemu dengan orang itu, sehingga menyebutnya secara khusus. Markus
bahkan menyebutkan namanya, yaitu Bartimeus. Maka yang disampaikan oleh
Markus dan Lukas adalah: ada orang buta itu duduk di pinggir jalan, lalu
Yesus lewat. Orang buta itu mohon belas kasihan Yesus, dan kemudian ia
memperoleh mukjizat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Bahwa orang buta itu
tidak sendirian, tidak menjadi masalah, sebab fakta itu tidak mengubah
kebenaran bahwa orang buta itu (yang bernama Bartimeus) duduk di pinggir
jalan, memohon kepada Tuhan Yesus, dan kemudian menerima kesembuhan
dari Tuhan Yesus.
14. Berapa jumlah keledai yang digunakan Yesus memasuki Yerusalem? (Mrk 11:2; Luk 19:30: seekor; Mat 21:2: dua ekor)
Injil Markus dan Lukas menyebutkan “seekor keledai muda” (lih. Mrk
11:2; Luk 19:30); sedangkan dalam Injil Matius menyebutkan “seekor
keledai betina dan anaknya” (lih. Mat 21:2). Dikatakan dalam Injil
Matius, bahwa para murid membawa kedua keledai itu, lalu mengalasinya
dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik ke atasnya (lih. Mat 21:7).
Manakah yang benar?
Tentang Tuhan Yesus memasuki Yerusalem dengan mengendarai keledai,
adalah nubuat Nabi Zakaria, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai
puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu
datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Za 9:9).
Penjelasan dari The Navarre Bible Commentary menjelaskan,
bahwa maksud Rasul Matius adalah bahwa Kristus menaiki anak keledai itu,
namun bersamaan dengan itu, Ia juga mengarahkan induknya. Injil Markus
dan Lukas hanya memfokuskan kepada masuknya Yesus ke kota suci Yerusalem
dengan mengendarai anak keledai (Mrk 11:2; Luk 19:30). Sedangkan Rasul
Matius melihat anak keledai dan keledai sebagai penggenapan nubuat
Zakaria, di mana keduanya disebutkan…. Para Bapa Gereja mengartikan
bahwa keledai merupakan simbol dari bangsa Yahudi, yang telah menanggung
beban hukum Taurat. Sedangkan anak keledai yang belum pernah
ditunggangi orang, melambangkan bangsa-bangsa non- Yahudi. Yesus
memimpin baik bangsa Yahudi maupun bangsa non- Yahudi untuk memasuki
Gereja sebagai kota Yerusalem yang baru.
Fr. Cornelius Lapide, seorang Jesuit yang adalah pakar Kitab Suci,
menjelaskan, bahwa Kristus menggunakan kedua binatang itu untuk menandai
bahwa Ia harus memenangkan baik bangsa Yahudi (yang dilambangkan oleh
keledai) maupun bangsa-bangsa non-Yahudi (yang dilambangkan oleh anak
keledai), untuk membuat keduanya sebagai satu bangsa. Yesus memasuki
Yerusalem dengan menunggangi anak keledai, sebab bangsa-bangsa non
Yahudi adalah yang pertama menerima Kristus sebagai Raja mereka,
meskipun bangsa Yahudi adalah yang pertama menerima Janji Tuhan. Namun
demikian akhirnya sang keledai juga diarahkan Yesus untuk masuk ke kota
suci itu, sebab seluruh bangsa Israel juga akan diselamatkan (lih. Rom
11:26) setelah pertobatan mereka.
Demikianlah keterangan untuk memahami penjabaran ketiga Injil tentang keledai yang digunakan Yesus ke Yerusalem.
15. Jika Allah adalah Kasih (1 Yoh4:8), dan kasih tidak cemburu (1 Kor 13:4), mengapa dikatakan bahwa Allah cemburu (Kel 20:5; Ul 4:24)?
Ada orang bertanya, jika Allah adalah Kasih (1 Yoh 4: 8) dan kasih
itu tidak cemburu (1 Kor 13:4), mengapa dikatakan bahwa Allah itu
cemburu (Kel 20:5; Ul 4:24)?
Dalam Kitab Suci, ‘cemburu’ (qi’nah- Ibrani zelos-Yunani)
mempunyai akar kata ‘hangat/ panas’. Maka tergantung konteksnya, kata
‘cemburu’ ini dapat digunakan untuk menggambarkan baik suatu perasaan
negatif, ataupun positif. Arti negatif dari kata cemburu, mengarah
kepada rasa iri hati, curiga, dan inilah konotasi arti yang digunakan
dalam 2 Kor 12:20 ataupun Rm 13:13. Rasul Paulus mengkhawatirkan adanya
“perselisihan dan iri hati…./ quarelling and jealousy (RSV) dalam jemaat. Namun Rasul Paulus menggunakan kata yang sama ini, zeloo, ‘earnestly desire’/
‘berusahalah untuk memperoleh’, yaitu untuk memperoleh karunia-karunia
rohani (lih. 1Kor 12:31; 14:1,39); di sini disampaikan arti positif dari
‘cemburu’. Demikian pula yang disampaikan dalam 2 Kor 11:2-4:
“Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi.
Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut,
kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang
memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau
memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima
atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.” (2 Kor 11:2-4)
Di sini ‘cemburu’ mempunyai arti positif, yaitu: mengasihi
sedemikian, sehingga menjaga agar jangan sampai yang dikasihi tersesat
dan tidak setia. Dalam arti inilah, Allah dikatakan sebagai Allah yang
cemburu. Allah tidak cemburu dalam arti iri hati terhadap bangsa Israel,
tetapi bahwa Ia begitu mengasihi bangsa Israel dengan kasih yang kuat
bagaikan api yang panas, yang tidak menghendaki umat-Nya mendua hati.
Maka dikatakan, “Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan,
Allah yang cemburu” (Ul 4:24); sebagai kesimpulan dari nasihat Nabi Musa
agar bangsa Israel tidak melupakan perjanjian dengan Allah, dengan
menjadi tidak setia (lih. Ul 4:21-23). Di sini Kitab Suci menggambarkan
perkawinan rohani antara Allah dengan umat-Nya bagaikan kasih antara
suami dan istri. Allah menghendaki agar bangsa Israel hanya
menyembah-Nya sebagai Allah yang satu-satunya. Ketidaksetiaan bangsa
Israel kepada Allah dengan berpaling kepada para dewa/ berhala,
digambarkan dengan kata ‘bersundal’ (lih. Yer 3:6-10). Namun Allah
adalah Allah yang tetap setia. Ia menjaga umat-Nya dengan kasih yang
‘cemburu’ dalam arti positif, yang tak ingin bertoleransi dengan
kehadiran allah-allah lain di tengah umat-Nya (lih. Kel 20:3-6, Yos
24:24-16,19-20, dst). Arti ‘cemburu’ ilahi yang sedemikian berbeda
dengan ‘cemburu’ yang disebutkan oleh Rasul Paulus dalam 1 Kor 13:4.
Namun karena akar katanya sama, arti positif dan negatif dari kata
tersebut, disampaikan dalam kata yang sama.
CATATAN KAKI:
- St. Thomas Aquinas, Summa Theology, III, q.42, a.1 [↩]
- lih. Albert Barnes, Notes on the New Testament: Matthew and Mark (Grand Rapids, MI: Baker, 1949), p. 91 [↩]
- Robert Lenski C.H, The Interpretation of St. Mark’s Gospel (Minneapolis, MN: Augsburg, 1946), p. 205; James Burton Coffman, Commentary on Mark (Abilene, TX: ACU Press), 1975, p. 85; Ronald F. Youngblood, 1995, New Illustrated Bible Dictionary (Nashville, TN: Nelson), 1995, p. 468 [↩]
- J.W McGarvey, The Fourfold Gospel (Cincinnati, OH: Standard), p. 344; John and James Strong McClintock and Strong, Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature (Grand Rapids, MI: Baker, 1969), 3: 706 [↩]
15.30
Betapa Besar Kasih-MU TUHAN
Welcome to this visit website!
Ini adalah yang sedang ramai dibicarakan secara langsung oleh orang orang yang berada di Internet. Termasuk juga aktifitas yang sering dilakukan, dan ini selalu berubah setiap saat. Klik di kata manapun untuk melihat yang paling sering di tulis dibawah masing masing pengait katanya (tags) atau kategorinya. Ini Adalah Layanan Catan Harian HIPMAKADEJA Dekenat Jayawijaya Keuskupan Jayapura Santo Theresia Avilla Jawa Timur Indonesia
Label:
Inspirasi dan Motivasi
15.27
Inspirasi dan Motivasi Kristen Katholik
Welcome to this visit website!
Ini adalah yang sedang ramai dibicarakan secara langsung oleh orang orang yang berada di Internet. Termasuk juga aktifitas yang sering dilakukan, dan ini selalu berubah setiap saat. Klik di kata manapun untuk melihat yang paling sering di tulis dibawah masing masing pengait katanya (tags) atau kategorinya. Ini Adalah Layanan Catan Harian HIPMAKADEJA Dekenat Jayawijaya Keuskupan Jayapura Santo Theresia Avilla Jawa Timur Indonesia
Inspirasi dan Motivasi Kristen Katholik
Inspirasi dan Motivasi Kristen Katholik
Label:
Inspirasi dan Motivasi
23.34
Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan
Written By Unknown on Minggu, 09 Februari 2014 | 23.34
Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan
Dalam kehidupan kita pasti tidak asing dengan arti kata “Bijak”,
bijak ialah sikap dimana kita mampu untuk bersikap benar, berpikir
dengan akal sehat, namun dengan hati yang bersih dalam setiap melakukan
tindakan baik ketika ada masalah maupun tidak ada. Karena sikap bijak
hanya akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang memiliki hati dan
pikiran bersih.
Kata bijak akan membantu kita dalam memecahkan suatu problematika.
Dengan kita selalu berbuat bijak dalam segalan tindakan maka kehidupan
yang kita miliki akan semakin berkualitas dan berharga. Untuk itulah
bijaksana sangat diperlukan dan disenangi. Berikut ini ialah kata-kata
bijak yang bisa anda resapi isi dan maknanya.
Jika kamu terus memfokuskan dirimu pada apa yang tertinggal di masa
lalu, kamu tak akan pernah bisa melihat apa yang ada di depanmu.
Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi, bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.
Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan berbuat baik kepadanya.
Terkadang, bukan kenangan buruk yang membuatmu bersedih, tapi kenangan indah yang kamu tahu, hal itu tak akan terulang kembali.
Ketika hidup tampak menjatuhkan, percayalah Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang baik, yang tak pernah kamu tahu sesudahnya.
Jangan menyalahkan apa pun atas keinginan kamu yang tak terwujud. Daripada menunggu, lebih baik kamu berusaha mewujudkannya.
Jangan memohon pada Tuhan untuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah
pada Tuhan untuk memberikanmu kekuatan untuk dapat melaluinya.
Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah.
Setiap orang punya masalah. Lebih baik mencari solusi masalahmu daripada membandingkan masalahmu dengan orang lain.
Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.
Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup
di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.
Kata bijak kehidupan diatas hanyalah sebagian dari kata bijak yang
sering didengar. Dengan adanya kata-kata bijak yang membangun, mampu
memberikan semangat tentunya yang akan berdampak positif bagi
kehidupan. Oleh karena itu kata bijak sebenarnya merupakan motivator dan
pendorong dalam menghadapi suatu permasalahan, sedangkan penyelesaian
suatu masalah tersebut tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita
mampu mengambil sikap bijak dalam permasalahan yang sedang dihadapi.
Label:
Inspirasi dan Motivasi
23.31
Kata Kata Bijak Persahabatan
Kata Kata Bijak Persahabatan
Persahabatan, kita sering mendengar kalimat tersebut dan bahkan kita
mengetahui makna dari persahabatan. Persahabatan ialah sikap selalu
bekerja sama dan saling memberikan dukungan antara dua atau lebih
entitas sosial. Persahabatan melibatkan banyak aspek antara lain
pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Bahkan seorang dapat dikatakan
sahabat sejati ketika dia selalu ada disaat kita susah maupun senang dan
dia selalu membantu kita secara tulus dan ikhlas, sehingga bisa membuat
kita bahagia.
Banyak sekali cara menunjukan sikap persahabatan salah satunya yaitu
dengan kata bijak persahabatan, walaupun hanya dengan sebuah rangkaian
kata-kata bijak cukup bisa membuat hangat suasana persahabatan. Berikut
ini ialah kumpulan kata kata bijak persahabatan yang bisa menghangatkan suasana persahabatan anda.
Jangan pernah sakiti sahabatmu, karena sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tak ingin kamu sendirian jalani hidup.
Sahabat adalah mereka yg tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
Sahabat bukan mereka yg menghampirimu ketika butuh, namun mereka yg tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh.
Sahabat adalah mereka yang mampu mengeluarkan kemampuan terbaik yg ada dalam diri kamu. Mereka yg selalu berimu semangat.
Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan
masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan
orang lain atas masalah yang kita hadapi.
Sahabat adalah dia yg tahu apa yg dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yg menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.
Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat
kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi
kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita.
Siapa yang ingin bersama kamu pada saat tiada satupun yang dapat kamu berikan??. Merekalah sahabat-sahabat kamu.
Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda
bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu
meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
Kawan sejati ialah orang yang mencintaimu meskipun telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya iaitu baik dan burukmu.
Jangan banggakan apa yang kamu punya. Banggakan bagaimana caramu
mendapatkan apa yang kamu punya. Lakukan apapun yang kamu suka. Karena
kamu tak akan merasa terpaksa pun jika kamu gagal tak akan merasa
kecewa.
Teman itu seperti bintang Tak selalu nampak Tapi selalu ada dihati, Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata Saat tangan terluka, mata menangis Saat mata menangis, tangan menghapusnya.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari
kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita
memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan
apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kau tahu seseorang adalah sahabat sejati ketika kau akan menangis, dia mengatakan hal-hal yang paling konyol hanya untuk melihatmu tersenyum.
Tiada yang lebih indah daripada kasih seorang sahabat, sahabat menaruh kasih di setiap waktu selalu ada dalam setiap kesukaran.
Nah itu tadi beberapa kata kata bijak persahabatan
yang bisa membuat anda dengan sahabat menjadi lebih baik. Kata bijak
persahabatan diatas semoga bisa selalu membuat anda menjadi lebih baik
dan berguna baik bagi sahabat maupun orang lain.
Label:
Inspirasi dan Motivasi
23.24
Dan yang Anda lakukan, menentukan yang Anda hasilkan.
Maka ukuran dan kualitas dari pikiran Anda,menentukan ukuran dan kualitas hasil dari pekerjaan Anda.”
Kata Kata Bijak Motivasi 2014
Kata Kata Bijak Motivasi 2014
Motivasi ialah suatu rangkaian kata yang bisa mempengaruhi kita
menuju suatu hal baik, dengan adanya motivasi kita akan terbantu ketika
rasa penat, putus asa dan bahkan stress sedang melanda. Motivasi selalu
ada sangkut pautnya dengan bijak, bijak atau bijaksana ialah suatu
tindakan cepat dan tanggap dalam menangkap suatu permasalahan yang ada
di dalam kehidupan.
Kata kata bijak motivasi
sangatlah berguna dan bermanfaat bagi kita terutama dalam menjalani
kehidupan ini. Motivasi lah yang selalu member dorongan untuk tetap
terus dalam menjalani sesuatu yang sulit dan bahkan tak terpikirkan oleh
kita bagaimana menyelesaikannya, dengan adanya motivasi kita akan
terpacu untuk menyelesaikan hal tersulit dalam hidup.
“Jangan takut untuk mencoba, karena ketakutan itulah hambatan sesungguhnya dari sebuah kesuksesan kita.”
“Jangan takut untuk mencoba, karena ketakutan itulah hambatan sesungguhnya dari sebuah kesuksesan kita.”
“Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.“Yang Anda pikirkan, menentukan yang Anda lakukan.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.”
Dan yang Anda lakukan, menentukan yang Anda hasilkan.
Maka ukuran dan kualitas dari pikiran Anda,menentukan ukuran dan kualitas hasil dari pekerjaan Anda.”
“Maka janganlah hanya menginginkan yang mudah.“Sesungguhnya, karena kemampuan mu lebih besar daripada semua kesulitan mu, kehidupan ini yang sebetulnya sama sulitnya bagi semua orang, akan tampil sangat mudah bagi mu, dan akan berlaku sangat ramah kepada mu.”
Janganlah keinginan mu untuk yang mudah, menjauhkanmu dari belajar menguasai yang sulit.”
“Percayalah akan kemampuan dirimu sendiri, itu akan menghindarkanmu dari orang-orang yg ingin mematahkan semangatmuAku hanya manusia biasa, memiliki hidup yang biasa. Namun kehadiran dirimu mengubah segalanya, kau membuatku merasa sempurna.”“Jangan taruh kata kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia, lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata kata cinta itu dalam sebuah tangisan.”
“Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Dia tak menghukummu, Dia hanya membuka tanganmu tuk menerima yg lebih baik.”“Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan. Akan selalu ada kesempatan dan harapan selama kamu mau mencoba dan berusaha.”
“Antara nasib dan takdir adalah sesuatu yang lebih kurang sama. Mereka akan berubah hanya dengan doa kita dan keizinanNya.”“ Reputasi anda ialah apa yang orang lain fikirkan tentang diri anda, sikap pribadi anda ialah tingkah laku anda. “
“Langkah pertama menuju kebahagiaan adalah memutuskan apa yang kamu mau, kemudia lakukan”“Di mana Anda berada saat ini tidak menentukan di mana Anda akan berakhir”
“Ketika kita berbicara, kita hanya mengulang apa yang kita tau. Tetapi pada saat kita mendengarkan, kita mungkin belajar sesuatu yang baru”“Pada akhirnya kita tau bahwa cinta tidak datang pada 2 orang yang sempurna seperti yang kita harapkan”
“Sukses dicapai dengan mengembangkan kelebihan kita bukan dengan menghilangkan kelemahan”“Ketika target tidak bisa tercapai, jangan merubah targetnya tapi rubahlah cara kerjanya.”
“Jangan memulai bisnis untuk jadi kaya. Tetapi mulailah untuk membuat kaya orang di sekitarmu. Dan itu akan membuatmu kaya dengan sendirinya”“Bukan seberapa banyak yang kita punya yang memberikan kebahagiaan tetapi yang bisa memberikan kebahagiaan adalah seberapa besar kita menikmati apa yg kita punya”
“Mewujudkan apa yang kita inginkan adalah hadiah terbesar yang kita terima dari lahir”
Label:
Inspirasi dan Motivasi
23.22
Dalam kehidupan kita pasti tidak asing dengan arti kata “Bijak”,
bijak ialah sikap dimana kita mampu untuk bersikap benar, berpikir
dengan akal sehat, namun dengan hati yang bersih dalam setiap melakukan
tindakan baik ketika ada masalah maupun tidak ada. Karena sikap bijak
hanya akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang memiliki hati dan
pikiran bersih.
Kata bijak akan membantu kita dalam memecahkan suatu problematika. Dengan kita selalu berbuat bijak dalam segalan tindakan maka kehidupan yang kita miliki akan semakin berkualitas dan berharga. Untuk itulah bijaksana sangat diperlukan dan disenangi. Berikut ini ialah kata-kata bijak yang bisa anda resapi isi dan maknanya.
Jika kamu terus memfokuskan dirimu pada apa yang tertinggal di masa lalu, kamu tak akan pernah bisa melihat apa yang ada di depanmu.
Kata bijak kehidupan diatas hanyalah sebagian dari kata bijak yang sering didengar. Dengan adanya kata-kata bijak yang membangun, mampu memberikan semangat tentunya yang akan berdampak positif bagi kehidupan. Oleh karena itu kata bijak sebenarnya merupakan motivator dan pendorong dalam menghadapi suatu permasalahan, sedangkan penyelesaian suatu masalah tersebut tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita mampu mengambil sikap bijak dalam permasalahan yang sedang dihadapi.
Semoga kata bijak tentang kehidupan yang penuh makna diatsa dapat bermanfaat bagi anda semua, terutama bagi anda yang memiliki permasalahan. Janganlah pernah menganggap permasalahan itu berat dan rumit, tapi berpikirlah seberat-beratnya permasalahan pasti ada solusi yang baik dan akan indah pada akhirnya.
Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan
Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan
Kata bijak akan membantu kita dalam memecahkan suatu problematika. Dengan kita selalu berbuat bijak dalam segalan tindakan maka kehidupan yang kita miliki akan semakin berkualitas dan berharga. Untuk itulah bijaksana sangat diperlukan dan disenangi. Berikut ini ialah kata-kata bijak yang bisa anda resapi isi dan maknanya.
Jika kamu terus memfokuskan dirimu pada apa yang tertinggal di masa lalu, kamu tak akan pernah bisa melihat apa yang ada di depanmu.
Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi, bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan berbuat baik kepadanya.
Terkadang, bukan kenangan buruk yang membuatmu bersedih, tapi kenangan indah yang kamu tahu, hal itu tak akan terulang kembali.Ketika hidup tampak menjatuhkan, percayalah Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang baik, yang tak pernah kamu tahu sesudahnya.
Jangan menyalahkan apa pun atas keinginan kamu yang tak terwujud. Daripada menunggu, lebih baik kamu berusaha mewujudkannya.Jangan memohon pada Tuhan untuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada Tuhan untuk memberikanmu kekuatan untuk dapat melaluinya.
Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah.Setiap orang punya masalah. Lebih baik mencari solusi masalahmu daripada membandingkan masalahmu dengan orang lain.
Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.
Kata bijak kehidupan diatas hanyalah sebagian dari kata bijak yang sering didengar. Dengan adanya kata-kata bijak yang membangun, mampu memberikan semangat tentunya yang akan berdampak positif bagi kehidupan. Oleh karena itu kata bijak sebenarnya merupakan motivator dan pendorong dalam menghadapi suatu permasalahan, sedangkan penyelesaian suatu masalah tersebut tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita mampu mengambil sikap bijak dalam permasalahan yang sedang dihadapi.
Semoga kata bijak tentang kehidupan yang penuh makna diatsa dapat bermanfaat bagi anda semua, terutama bagi anda yang memiliki permasalahan. Janganlah pernah menganggap permasalahan itu berat dan rumit, tapi berpikirlah seberat-beratnya permasalahan pasti ada solusi yang baik dan akan indah pada akhirnya.
Label:
Inspirasi dan Motivasi
23.20
Kumpulan 10 Kata Bijak Paling Lucu Kocak
Kumpulan 10 Kata Bijak Paling Lucu Kocak
Berbagai macam membuat sesorang dapat tertawa
lepas, diantarnya dengan membaca kata bijak lucu. Selain lucu, anda juga
akan mendapatkan makn...
Kata Kata Bijak Cinta
Kata kata bijak cinta merupakan kata yang
paling indah diucapkan kepada orang yang kita cintai maupun sayangi.
Kata bijak ini mampu membuat...
Koleksi Kata Kata Bijak Tentang Kehidupan
Dalam kehidupan kita pasti tidak asing dengan
arti kata “Bijak”, bijak ialah sikap dimana kita mampu untuk bersikap
benar, berpikir dengan a...
Kata Kata Bijak Persahabatan
Persahabatan, kita sering mendengar kalimat
tersebut dan bahkan kita mengetahui makna dari persahabatan.
Persahabatan ialah sikap selalu bek...
Kata Kata Bijak Motivasi 2014
Motivasi ialah suatu rangkaian kata yang bisa
mempengaruhi kita menuju suatu hal baik, dengan adanya motivasi kita
akan terbantu ketika rasa...
10 Kata Kata Bijak Mario Teguh Terpopuler
Tentunya kita sudah tidak asing dengan nama
Mario teguh, benar motivator terkenal yang sering muncul di tv ini ialah
sosok lelaki yang selal...
Koleksi Kata Kata Bijak Islami Terbaik
Kesibukan adalah hal yang senantiasa melekat
pada diri kita. Setiap kesibukan akan selalu menimbulkan kepenatan dan
kadang memunculkan sikap...
Label:
Inspirasi dan Motivasi