Matius 18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil
ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga Setiap membaca ayat ini, saya selalu ingat anak saya.
Setiap ada kesulitan selalu bertanya pada saya, hampir dalam segala hal.
Untuk pelajaran sekolah, hampir semua mata pelajaran kalau sudah merasa
kesulitan pasti bertanya.
Dipikiran anak-anak kita pasti sangat yakin dan percaya pada orang tuanya.
Kalau orang tuanya pasti mampu menolongnya. Tertanam dihati dan pikirannya. Orang tua.. Yang sudah membesarkannya Yang sudah memberi makan. Yang membelikan pakaian. Yang mengasihi dan menyayanginya. Yang membibingnya belajar. Anak kita tidak pernah peduli, orangtuanya bisa memenuhi permintaannya
atau
menjawab soal-soal tugas sekolah. Dia hanya percaya 100% bahwa orangtuanya
mampu melakukannya. Apa yang terjadi klau kondisi ini dibalik? Anak kita merasa mampu melakukan segala hal? Dan dia melakukan semampu dia? Hal yang mungkin terjadi: - Tidak akan bisa maksimal - Jadi sombong, melawan orang tua. Coba kita kembali merenung, merasakan bagaimana Tuhan memelihara kita,
membesarkan kita, menyediakan kebutuhan kita, melindungi kita, mengajarkan
kita dalam segala hal.
Coba kita semua belajar dari anak-anak kita. Kita rendahkan diri di hadapan Tuhan. Tidak perlu malu, tidak
usah merasa bisa. Serahkan semua rencana hidup kita pada Tuhan. Dan mulai mengerjakan yang
menjadi tanggung jawab kita. Percayalah bahwa Tuhan sanggup melakukanNya. Dan jangan takut karena kita semua disiapkan oleh Tuhan untuk pekerjaan
baik.Seperti Sabda Tuhan dalam Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Ijinkanlah Tuhan Yesus mengerjakan rencanaNya dalam kehidupan kita. Dan kita semua percaya, pasti indah pada waktunya.. Berkah Dalem.